Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah(Jateng) Ganjar Pranowo memberikan penguatan materi antikorupsi saat menjadi mentor pada Pelatihan Tematik Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang diikuti seluruh jajaran inspektorat se-Jateng.

“Agar mereka betul-betul punya satu konsep yang menyeluruh bagaimana mencegah korupsi dan menangani korupsi,” kata Ganjar di Semarang, Senin.

Melalui pelatihan tematik yang diselenggarakan dengan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi, dirinya berharap inspektorat mempunyai satu konsep yang sama dalam menjaga integritas sebab hal ini penting bagi seorang birokrat sebelum melakukan tugasnya sebagai pelayan masyarakat, khususnya pengawas.

“Maka saya mintakan mumpung ini masih diklat tolong sekali lagi, cerita saja secara terbuka bagaimana jual beli jabatan dilakukan, bagaimana proyek ini diatur, bagaimana cara membaginya, apakah diantara mereka punya pengalaman soal itu dan bagaimana kita mencegahnya,” ujarnya.

Gubernur Jateng dua periode itu mengungkapkan saat ini pihaknya sudah menerapkan kurikulum antikorupsi kepada siswa sekolah melalui Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2019 yang diterapkan sebanyak 367 sekolah sejak akhir 2022.

Oleh karena itu, dirinya mendorong para inspektorat agar menumbuhkan budaya malu melakukan tindak korupsi karena pendidikan antikorupsi sudah dipelajari sejak sekolah.

Terlebih, kini sudah ada 30 anak muda agen antikorupsi yang tersebar di seluruh Jateng.

Selain itu, inspektorat se-Jateng harus menularkan budaya tersebut kepada seluruh rekan-rekan aparatur sipil negara dan melibatkan kalangan milenial untuk menerapkan hal ini.

“Bagaimana mengedukasi mulai dari pendidikan, mengajak kerja sama dengan anak-anak muda, terus masyarakat sipil, terus kemudian memperbaiki apa yang terjadi di dalam,” katanya.
Baca juga: Ganjar tekankan ASN Pemprov Jateng jaga integritas layani masyarakat
Baca juga: Jawa Tengah jadi provinsi berkinerja terbaik se-Indonesia
Baca juga: Ganjar ingatkan penerima berhati-hati kelola dana hibah


Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023