Jenin (ANTARA) - Pasukan komando Israel yang didukung helikopter bersenjata membunuh lima warga Palestina termasuk seorang remaja dan melukai paling tidak 66 orang lainnya saat menyerbu Tepi Barat yang berujung baku tembak selama berjam-jam dengan pejuang bersenjata.

Tujuh personel Israel terluka setelah tentara ditembaki dalam operasi di kota Jenin guna menangkap dua warga Palestina tersangka kasus penyerangan, kata pejabat militer.

Sedikitnya dua warga Palestina terbunuh dalam pertikaian dengan kelompok bersenjata Jihad Islam.

Setelah proses perdamaian yang disponsori AS terhambat selama hampir sepuluh tahun, Jenin dan daerah-daerah lainnya di sebelah utara Tepi Barat menjadi fokus penyisiran Israel selama berbulan-bulan di tengah aksi jalanan masyarakat Palestina di berbagai kota.

Saat pasukan menghadapi berondongan sengit dan hujan bahan peledak dari gerombolan bersenjata di kota tersebut, tentara Israel terpaksa mundur untuk mengamankan kembali kendaraan-kendaraan mereka yang terhalang karena pertikaian tersebut.

"Itulah sebabnya Anda melihat pasukan kami berada dalam kondisi yang sangat pelik dan kami harus menggunakan helikopter," kata juru bicara tentara kepada wartawan.

Video yang diterima Reuters menunjukkan ledakan terjadi pada sebuah kendaraan lapis baja saat bunyi tembakan terdengar. Cuplikan video lainnya menunjukkan sebuah helikopter militer meluncurkan rudal dan melepaskan suar.

Baca juga: China bersedia bantu Palestina dalam upaya perdamaian dengan Israel

Seorang juru bicara militer menyatakan helikopter Apache mengarahkan tembakan ke kawasan terbuka guna memukul balik gerombolan bersenjata saat korban dikeluarkan dari kendaraan tentara tersebut.

"Kami tahu ada warga Palestina yang terkena tembakan, dalam jumlah besar. Kami barus bisa mengetahui lebih jauh soal ini  dalam beberapa jam mendatang," sambung dia.

Belum ada konfirmasi bahwa helikopter itu juga melepaskan suar yang biasanya merupakan upaya mencegah peluncuran rudal dari bazoka yang ditembakkan ke arah helikopter.

Seorang pejabat Fatah mengungkapkan para pejuangnya di Nablus dan Tulkarem telah tiba di Jenin untuk membantu pejuang lokal.

"Kami menyatakan kepada pendudukan ini bahwa semua operasi mereka bakal gagal, rakyat kami akan menang, dan dialog dengan kami hanya terjadi di medan tempur," kata pejabat Fatah setempat, Atta Abu Rmeileh.

Penggunaan helikopter bersenjata dalam operasi itu menunjukkan sudah sangat parahnya pertikaian di Jenin, di mana kelompok militan bersenjata termasuk Hamas dan Jihad Islam sejak lama menanamkan pengaruhnya di kamp pengungsian.

Seorang pejabat Jihad Islam menyatakan penggunaan pesawat tempur akan mendorong pasukannya menggunakan alat perang yang bakal mengagetkan musuh.

Baca juga: PBB kutuk pembunuhan balita Palestina oleh pasukan Israel

Namun, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan Israel akan menggunakan apa pun yang dirasa perlu.

"Tak boleh ada kompromi dalam perang melawan terorisme, kami akan terus menggunakan pendekatan ofensif. Kami akan menggunakan cara apa pun yang kami miliki," kata dia melalui Twitter.

Kementerian kesehatan Palestina menyatakan mereka yang terbunuh termasuk remaja berusia 15 tahun. Jihad Islam mengklaim dua dari korban adalah anggota mereka.

Sebanyak 66 warga Palestina lainnya terluka, kata kementerian tersebut.

Kelompok lainnya, Hamas, menyatakan para pejuangnya juga mengambil bagian dalam bentrok tersebut.

Sedikitnya seorang warga Palestina ditahan dalam penyerbuan yang berlangsung Senin, kata sejumlah saksi mata di Jenin.

Baca juga: Menlu AS ke pelobi pro-Israel: Perluasan pemukiman hambat perdamaian

Sumber: Reuters

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023