Karena yang paling mudah ketika situasi sulit adalah statusquo, jadi ambil saja yang pernah menjabat,
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia periode 2013--2018 sebaiknya tetap dijabat oleh Gubernur BI saat ini Darmin Nasution karena tantangan yang akan dihadapi cukup berat sehingga tetap mempertahankannya merupakan pilihan terbaik, kata Ekonom Universitas Atma Jaya A. Prasetyantoko.

"Karena yang paling mudah ketika situasi sulit adalah statusquo, jadi ambil saja yang pernah menjabat," katanya di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, Gubernur Bank Indonesia (BI) yang baru akan menghadapi tantangan berat dalam mempertahankan nilai tukar rupiah, menurunkan defisit neraca transaksi berjalan serta berbagai masalah fiskal lainnya.

"Tantangan gubernur BI ke depan sangat berat karena masalahnya tidak di level moneter lagi, tapi level fiskal, bagaimana mempertahankan rupiah, menurunkan deficit current account," katanya.

Sementara Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti menilai, Gubernur BI Darmin Nasution merupakan figur yang layak dicalonkan kembali untuk periode berikutnya karena kebijakan moneter yang dikeluarkan selama menjabat selalu konsisten.

"Darmin figur yang pas. Karena dia seorang makro ekonomis, di kalangan moneter pun sudah dikenal sekali sepak terjangnya," katanya.

Menurut dia, Darmin adalah sosok pemimpin yang sistematis dalam mengambil keputusan. Misalnya, di tengah tingginya inflasi pada awal 2012, BI justru memangkas BI Rate hingga 50 basis poin. Pada awalnya pasar kecewa dengan kebijakan BI, tapi kebijakan itu terbukti sangat tepat.

Gubernur BI Darmin Nasution akan menyelesaikan masa jabatannya pada 22 Mei 2013 mendatang. Sesuai dengan ketentuan UU, Presiden harus mengirimkan nama calonnya ke DPR paling lambat tiga bulan sebelumnya.
(A064/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013