Jakarta (ANTARA) -
Massachusetts Institute of Technology (MIT) Cambridge, Amerika Serikat bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan membangun ekosistem wirausaha di Indonesia lewat program Regional Entrepreneurship Acceleration Program (REAP).
 
"REAP akan melibatkan lima stakeholders untuk membangun ekosistem wirausaha yang bersaing dan berkelanjutan di Indonesia, yakni para pelaku usaha, universitas, pemerintah, industri atau perusahaan, dan para pemodal," kata Dosen Senior Fakultas Technological Innovation, Entrepreneurship, and Strategic Management MIT Sloan School of Management Shari Loessberg di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta Selatan, Selasa.
 
Shari mengatakan, selama dua tahun MIT akan fokus membangun ekosistem wirausaha yang berbasis inovasi di Pulau Jawa, dan akan melibatkan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta serta Paragon Corporation.
 
"Di tahun 2023 ini kami akan fokus pada membangun kerangka berwirausaha, dan selama dua tahun nanti akan ada empat pelatihan atau workshop yang langsung diikuti oleh lima rencana aksi," ujar dia.
 
Ia memaparkan, masing-masing workshop akan langsung diikuti dengan aksi dari masing-masing tim yang saling berkolaborasi untuk membuat ide dan menciptakan produk, yang hasil akhirnya diharapkan dapat menciptakan ekosistem masyarakat Indonesia dengan motivasi dan keinginan kuat untuk menciptakan usaha sendiri dan memberdayakan orang-orang di sekitarnya.
 
"Tahapan MIT REAP ini, di 2023 akan kita bangun dulu kerangkanya, kemudian awal tahun 2024 kita susun strateginya, akhir 2024 kita implementasi, dan awal 2025 akan kita susun bagaimana agar masing-masing tim bisa membuat usahanya berkelanjutan," tuturnya.
 
Ia juga menjelaskan perbedaan kapasitas untuk membangun ekosistem wirausaha, yang dibagi menjadi kapasitas untuk membangun iklim inovasi dan iklim berwirausaha.
 
"Innovative capacity itu kapasitas untuk memantik kebaruan, artinya melahirkan sebuah ide usaha baru di masyarakat, yang kewenangannya ada di universitas, lembaga riset dan pengembangan, serta par peneliti," ucap dia.
   
"Sedangkan entrepreneurial activity adalah kapasitas untuk mengembangkan dan membuat inovasi tersebut menjadi nyata, dengan rencana bisnis yang matang, dan ini adalah tugas para pelaku usaha, mentor, para inisiator dan investor," imbuhnya.
 
Ia menekankan bahwa program MIT REAP ini akan menggabungkan kedua kapasitas tersebut untuk berkolaborasi menciptakan ekosistem wirausaha yang berkelanjutan di Indonesia.
 
Ia mengingatkan, nantinya dalam perjalanan mungkin ada konflik dan permasalahan di dalam tim, untuk itu penting memiliki pola pikir yang baik untuk mau berdiskusi secara sehat.
 
"Konflik itu bagus, dan diskusi sehat yang konstruktif itu selalu dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama, jadi ekosistem kewirausahaan ini akan menuntun kita untuk meraih tujuan yang baik bersama-sama," demikian Shari Loessberg.
 

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023