Singapura (ANTARA News) - Harga minyak berbalik naik di perdagangan Asia pada Jumat, menyusul kerugian besar di New York dipicu oleh kenaikan persediaan dan kekhawatiran tentang ekonomi global, kata analis.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman April, bertambah 24 sen menjadi 93,08 dolar AS per barel pada sore hari dan minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April naik 51 sen menjadi 114,04 dolar AS.

"Ada kemungkinan bahwa kita telah melihat perburuan harga murah yang mendorong minyak naik pada tingkat ini," kata Jason Hughes, kepala manajemen nasabah premium di IG Markets di Singapura.

Kedua kontrak telah jatuh lebih dari dua dolar AS pada Kamis di Amerika Serikat, karena pedagang menyerap data pekerjaan AS yang buruk, tanda-tanda permintaan minyak mentah AS yang lebih lemah dari perkiraan dan penurunan aktivitas bisnis zona euro.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan klaim pengangguran awal naik menjadi 362.000 dalam minggu yang berakhir 16 Februari, lebih besar daripada perkiraan analis 358.000.

Persediaan minyak mentah AS juga naik sebesar 4,1 juta barel dalam pekan yang berakhir 15 Februari, data yang dirilis oleh Departemen Energi menunjukkan pada Kamis.

Angka itu sudah lebih dari dua kali lipat ekspektasi pasar untuk kenaikan sebesar 1,7 juta barel, menurut analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires.

Peningkatan persediaan minyak mentah menempatkan tekanan pada harga minyak, demikian AFP melaporkan.

(SYS/A026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013