Kabupaten Gorontalo (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, menangani 137 kasus gigitan anjing yang menyerang warga sejak bulan Januari hingga Mei 2023 di daerah itu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Gorontalo Noneng Nasibu di Gorontalo, Selasa, mengatakan pihaknya bergerak cepat melakukan penanganan jika terjadi kasus gigitan anjing.

"Kami selalu bekerja sesuai dengan standar penanganan rabies," ucap Noneng.

Baca juga: Pemkab Barito Utara tindaklanjuti kasus warga digigit anjing

Ia menjelaskan, pada bulan Januari terjadi 24 kasus gigitan anjing, Februari 42 kasus,Maret 23 kasus, April 29 kasus, dan Mei 19 kasus.

"Untuk bulan Juni masih dalam pendataan hingga akhir bulan nanti," kata Noneng.

Saat ini, menurut Noneng, stok vaksin anti-rabies (VAR) selalu tersedia dan disediakan oleh pemerintah pusat. Ia menjelaskan, VAR merupakan vaksin yang digunakan untuk mencegah infeksi dari virus rabies.

Baca juga: Pemkot Denpasar gerak cepat vaksinasi rabies pada anjing liar

Ia menjelaskan cara penanganan rabies pada manusia, jika digigit atau terluka akibat serangan anjing terindikasi rabies.

Cara pertama yaitu cuci luka gigitan secepatnya dengan sabun atau deterjen pada air mengalir selama 15 menit, kemudian diberi antiseptik seperti obat merah dan sejenisnya.

Langkah selanjutnya segera pergi ke Rabies Center yang ada di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) atau ke rumah sakit untuk dilakukan kembali pencucian luka dan mendapatkan vaksin rabies atau serum antirabies sesuai indikasi.

Baca juga: Bupati Kupang ingatkan warga waspada bahaya penularan rabies

"Penanganan berikutnya yaitu berikan serum antirabies sesuai indikasi penanganan luka gigitan segera mungkin setelah terpapar hewan rabies. Langkah ini efektif dapat mencegah timbulnya gejala dan kematian," katanya.

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023