Operasi pasar dilaksanakan dalam rentang waktu satu minggu pada 10-16 Juni 2023 di Kabupaten Tanah Datar, Kota Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi.
Padang (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga menggelar operasi pasar gas bersubsidi ukuran 3 kg untuk memastikan ketersediaan gas tersebut di Sumatera Barat.

Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria di Padang, Rabu, mengatakan pihaknya memastikan distribusi dan stok LPG 3 kg di Sumbar dalam kondisi aman.

Menurut dia kebutuhan LPG untuk wilayah Sumbar secara keseluruhan disuplai dari enam stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE) PSO.

Baca juga: Pertamina gandeng pemda pantau penggunaan elpiji subsidi untuk usaha 

Ia mengatakan untuk memastikan penyaluran LPG 3 kg tercukupi untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha mikro, Pertamina Patra Niaga dan Hiswana Migas serta pemerintah daerah telah mengadakan operasi pasar.

Operasi pasar dilaksanakan dalam rentang waktu satu minggu pada 10-16 Juni 2023 di Kabupaten Tanah Datar, Kota Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi.

Ia mengatakan pihaknya telah menyalurkan LPG 3 kg sebanyak 7.770 tabung bagi masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota, 5.915 tabung di Kabupaten Tanah Datar dan 7.680 tabung di Kota Payakumbuh. Selain itu, operasi pasar juga dilaksanakan di Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi.

"Saat operasi pasar pada 8, 9, 14, 15, 15 Juni lalu, kami telah menyalurkan LPG 3 kg sebanyak 19.900 tabung di Kota Bukittinggi dan 14.280 tabung di Kabupaten Agam. Operasi pasar ini bertujuan untuk memberi akses yang lebih mudah kepada masyarakat dalam mendapatkan LPG 3 kg sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET)," katanya.

Baca juga: Pertamina tambah pasokan 114 ribu tabung elpiji tiga kilogram di Bali

Ia menyebutkan realisasi elpiji 3 kg hingga 12 Juni 2023 mencapai 59.974 metrik ton (MT) dan kuota year to date 12 Juni sejumlah 55.925 MT.

“Jika dibandingkan antara penyaluran LPG 3 kg dengan kuota year to date 12 Juni 2023 maka penyaluran telah melebihi kuota sekitar tujuh persen di Sumbar,” kata dia.

Ia mengimbau masyarakat yang mampu secara ekonomi untuk membeli produk-produk nonsubsidi, sehingga LPG 3 kg dapat tersalurkan secara tepat sasaran.

Satria juga mengimbau masyarakat untuk bersama-sama memantau pemakaian LPG subsidi dan tidak menimbun LPG 3 kg tersebut.

“Bagi sektor kuliner restoran dengan kelas menengah ke atas, peternakan ayam, perkebunan, hingga rumah tangga mampu silakan gunakan LPG non subsidi Bright Gas 5,5 kg atau 12 kg yang tersedia di gerai-gerai terdekat,” kata Satria.

Baca juga: Pertamina pastikan stok elpiji 3 kg di Bengkulu aman

Ia mengakui dalam dua pekan belakangan ini banyak menerima laporan terkait kelangkaan LPG 3 kg dan hal tersebut sudah direspons oleh Pertamina Patra Niaga, Hiswana, dan juga stakeholders terkait dengan melakukan operasi pasar.

Menurut dia dengan operasi pasar ini, beberapa  wilayah seperti yang disebutkan di atas sudah berangsur kondusif. Namun apabila setelah operasi pasar masih ditemukan laporan kesulitan mendapatkan LPG 3 kg, pihaknya meminta aparat penegak hukum  menindak jika di lapangan ditemukan penimbun yang memanfaatkan situasi ini.

“Kami siap bersinergi dengan pemerintah setempat dan harapannya pemerintah setempat dapat melakukan pengawasan ke sektor-sektor usaha yang masih menggunakan LPG 3 kg contohnya restoran dan peternakan,” kata dia.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023