tentu tidak mengganggu pangsa pasar yang sudah dilayani oleh layanan reguler saat ini
Jakarta (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memastikan kehadiran bus TransJakarta di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) tidak akan mengganggu operasional dan layanan transportasi umum lainnya termasuk bus DAMRI dan kereta bandara.

"Jadi untuk layanan bus TransJakarta ke Bandara Soetta itu tentu tidak mengganggu pangsa pasar yang sudah dilayani oleh layanan reguler saat ini," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu.
 
Selain itu, Syafrin mengungkapkan  berdasarkan hasil kunjungan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pada 28 Mei lalu, ditemukan adanya kekosongan layanan untuk segmen tertentu.
 
"Kekosongan layanan untuk segmen tertentu ini yang kemudian diisi oleh TransJakarta," ujar Syafrin.
 
Lebih lanjut, Syafrin menjelaskan  pihaknya akan membatasi titik henti layanan TransJakarta. Dari arah Jakarta akan sampai di Terminal Kalideres, sementara di Bandara Soetta berhenti di dua titik, yaitu Kantor Angkasa Pura II dan Terminal Kargo.
 
Dishub DKI terus mengupayakan sosialisasi dengan seluruh pihak sehingga keberadaan layanan TransJakarta tidak memakan segmen penumpang angkutan umum lainnya.
 
"Tentu komunikasi terus dilakukan bahkan hari ini rekan-rekan dari BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) juga sudah melakukan sosialisasi kepada seluruh operator. Jadi hari ini dilakukan sosialisasi dan tentu semuanya memahami, karena memang segmen pasar yang dituju itu berbeda," ucap Syafrin.
Bus listik Damri melintas usai diluncurkan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (25/11/2021). Perum Damri meluncurkan bus listrik untuk angkutan penumpang rute bandara sebagai bentuk komitmen dalam mendorong penggunaan bus listrik berbasis baterai hingga 20 persen dari populasi kendaraan di Indonesia pada 2025 dan penurunan emisi gas buang hingga 29 persen pada 2030. ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.
 
Adapun dalam waktu dekat, kata Syafrin ada sembilan bus yang akan diuji coba secara gratis untuk dilihat karakteristik operasional bus secara teknis dan masyarakat pengguna.
 
Adapun rute baru ini akan beroperasi mulai pukul 06.00 WIB sampai 09.00 WIB dan 16.00 WIB sampai 21.00 WIB. Angkutan ini pun diprediksi mengangkut 4.000 penumpang.
 
"Kalau potensi total, rata-rata per hari karyawan di kawasan Bandara Soetta itu sekitar 40.000. Kami proyeksikan paling minimum 10 persen itu akan beralih menggunakan layanan TransJakarta secara harian, artinya ada sekitar 4.000," tambah Syafrin.
 
Setelah masa uji coba selesai, tarif TransJakarta tersebut masih akan dikaji agar tarif nantinya dapat memenuhi aspek keadilan bagi masyarakat.
 
"Karena kan begini, jika menggunakan tarif subsidi, kita akan minta masuk ke kawasan bandara sehingga ini sedang kami hitung secara cermat," ucap Syafrin.
 
Sebelumnya, TransJakarta rute Terminal Kalideres ke Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) direncanakan melayani masyarakat umum secara terbatas.
 
"Jika angkutan karyawan maka setiap yang naik biasanya gratis. Ini kenapa dianggap layanan umum karena membayar tarif tertentu," kata Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo saat ditemui di Jakarta Selatan, Jumat.
Baca juga: TransJakarta sediakan mesin isi saldo dan beli kartu di Jakarta Fair
Baca juga: Layanan TransJakarta ke Bandara Soekarno-Hatta harus diujicoba dulu
Baca juga: TransJakarta optimis capai target empat juta pelanggan pada 2025

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023