Jayapura (ANTARA) - Kapolres Kepulauan Yapen, Papua, AKBP Herzoni Saragih menegaskan tidak ada warga Ambaidiru yang mengungsi usai penggerebekan markas KKB di wilayah tersebut.

"Tidak ada warga yang mengungsi dan aktivitas sudah kembali normal, termasuk ke kebun, " kata AKBP Herzoni Saragih kepada Antara, Rabu petang.

Dihubungi dari Jayapura, Kapolres Kepulauan Yapen mengatakan penggerebekan markas KKB di Ambaidiru sudah dua kali dilakukan, yakni pertama sebelumnya tahun 2021 lalu.

Saat penggerebekan yang dilakukan, Jumat (15/6), tim gabungan hanya menemukan barang bukti terkait keberadaan KKB seperti satu pucuk senjata api rakitan berbahan kayu menyerupai pistol, rompi warna loreng, bendera Bintang Kejora berukuran 25cm x 15 cm dan berbagai barang bukti lainnya.

Baca juga: Tim gabungan Satgas Damai Cartenz gerebek markas KKB di Ambaidiru

Baca juga: Nakes Nusantara Sehat dievakuasi akibat ancaman keamanan dari KKB


Barang bukti itu diamankan di Mapolres Kepulauan Yapen di Serui, Papua, dan tidak ada yang ditangkap.

"Saat penggerebekan yang dilakukan tim gabungan Polres Kepulauan Yapen dan Satgas Damai Cartenz, tidak ada KKB atau simpatisan yang ditangkap karena sudah lari bersembunyi," kata Saragih.

Dikatakannya, markas KKB itu jauh dari pemukiman penduduk, namun ada beberapa kebun warga di sekitarnya dan untuk mencapai lokasi tersebut harus berjalan kaki sekitar dua jam.

"Polres akan menggandeng Pemda Kepulauan Yapen untuk memberikan perhatian agar wilayah itu tidak lagi dijadikan markas KKB," kata AKBP Herzoni Saragih.*

Baca juga: Polda Papua mengedepankan upaya negosiasi pembebasan pilot Susi Air

Baca juga: Panglima TNI tetap pilih cara persuasif bebaskan pilot dari KKB

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023