Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyiapkan sejumlah skema mitigasi untuk menghadapi fenomena El Nino yang berdampak musim kemarau menjadi lebih panjang dan berkurangnya curah hujan.

“Skema mitigasi itu di antaranya mengeluarkan cadangan pangan pemerintah hingga optimalisasi dana desa, Bulog kabupaten/kota semuanya mesti siap, kampanye food loss dan food waste itu kami siapkan,” kata Ganjar di Semarang, Rabu.

Menurut dia, stok pangan lokal seperti beras, jagung, dan ketela juga telah disiapkan untuk kondisi darurat.

Kemudian, sektor kesehatan juga diperkuat untuk menangani potensi penyakit yang akan muncul.

Baca juga: Ganjar siapkan diversifikasi pangan hadapi El Nino

Ganjar menyebut upaya-upaya tersebut berkaca saat menghadapi kemarau El Nino yang melanda Jateng pada 2019 yang terjadi selama sembilan bulan.

Berbagai upaya juga telah disiapkan di wilayah-wilayah yang rawan terdampak kekeringan seperti Kabupaten Brebes, Tegal, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Wonogiri.

“Peta perkiraan, puncak kemaraunya itu antara Juli dan Agustus 2023, tetapi kita mesti lihat kalau El Nino-nya bisa lebih panjang maka akan cukup berbahaya. Peta bahaya kekeringannya sudah kita petakan semuanya,” kata Ganjar.

Setiap organisasi perangkat daerah, lanjut Ganjar, harus betul-betul menyiapkan diri masing-masing agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada saat terjadi fenomena El Nino.

Baca juga: BMKG: Pemda perlu segera antisipasi potensi kekeringan akibat El Nino

Orang nomor satu di Jateng itu mengajak masyarakat untuk turut terlibat dalam mitigasi kekeringan di Jateng antara lain dengan menjaga produksi pertanian tanaman pangan rumah tangga.

“Kami minta masyarakat agar menjaga produksi pertanian pangan dan kita mendorong rumah tangga-rumah tangga juga untuk menanam sendiri. Kemudian perikanan, peternakan, perkebunan kita siapkan,” ujarnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan fenomena El Nino akan menerjang Indonesia pada tahun ini yang berdampak musim kemarau menjadi berkepanjangan.

Baca juga: Kepala BNPB imbau Pemda bentuk satgas khusus waspada dampak El-Nino

Puncak fenomena El Nino akan terjadi pada Agustus 2023 sehingga pemerintah melalui Kementerian Pertanian berupaya menyiapkan langkah mitigasi agar bencana kekeringan dapat meminimalisasi jumlah gagal panen di tingkat petani.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023