"Jika dibandingkan data Pilkada terakhir tahu 2020, telah mengalami peningkatan sekitar 900 ribuan pergerakannya,"
Makassar (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kota Makassar, Sulawesi Selatan akhirnya mengumumkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 1.036.965 jiwa setelah dilakukan pendataan, pencocokan dan penelitian kepada wajib pilih untuk Pemilu serentak 2024 tersebar di 15 PPK Kecamatan.

"Jika dibandingkan data Pilkada terakhir tahu 2020, telah mengalami peningkatan sekitar 900 ribuan pergerakannya," ujar Ketua KPU Makassar Faridl Wajdi saat rapat pleno rekapitulasi DPT di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.

Untuk jumlah pemilih perempuan tercatat sebanyak 535.594 jiwa dan laki-laki sebanyak 501.371 jiwa. Dan bila dibandingkan pada Pemilu 2019 data DPT pemilih sebanyak 954.437 jiwa, sehingga bila dihitung telah mengalami kenaikan sebanyak 82.528 jiwa.

Sedangkan jumlah pemilih tidak memenuhi syarat (TMS) sebanyak 4.818 orang. Selanjutnya, , jumlah perbaikan data pemilih sebanyak 103 orang dan jumlah pemilih potensial non KTP Elektronik sebanyak 18.254 jiwa tersebar di 15 kecamatan se-Kota Makassar.

Selain penambahan jumlah pemilih, kata Faridl, dari jumlah Tempat Pemilihan Suara (TPS) sebanyak 4.004 unit, kemungkinan ada penambahan di TPS pada tempat khusus seperti di Lapas, Rutan, Rumah Sakit, daerah vital dan wilayah khusus lainnya.

"Asumsinya bisa ada penambahan TPS di tempat khusus. Meski telah diumumkan DPT tahun ini, namun pemutakhiran data pemilu akan bergerak terus. Sebab, akan ada saran, perbaikan terkait data, karena ada penduduk bermigrasi keluar," tutur mantan aktivis dari LBH Makassar ini.

Selain itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan seluruh KPU se-Indonesia terkait dengan pergerakan data pemilih menjelang Pemilu pada 14 Februari 2024 nanti.

Mengenai data potensi pemilih dan pemilih pemula, kata dia, saat ini sedang berisiko. Risiko yang dimaksudkan adalah karena harus di fasilitasi dengan elektronik KTP, sementara keadaannya saat ini sudah ada 18.254 kuota yang belum ber e-KTP sejak 2020 lalu.

"Berkaitan soal ini, kami terus berkoordinasi dengan Dukcapil untuk menyegerakan perekaman bagi yang resiko rentang seperti ini, karena belum punya e-KTP, sementara syarat untuk memilih harus punya e-KTP. Tapi kita tetap treatment untuk data 2020," ujar dia.

Upaya yang kini ditempuh, lanjut Faridl, pihaknya telah menyurati puluhan ribu warga untuk segera melakukan perekaman e-KTP, dan langkah ini direspons cepat oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Makassar dengan menindaklanjuti perekaman.

"Dan Insya Allah kita lakukan dengan fungsi yang sama. Kita surati warga satu persatu bagi yang belum memiliki e-KTP agar menyelenggarakan perekaman e-KTP," katanya menambahkan.

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023