Nuremberg (ANTARA News) - Tuan rumah Jerman, Ekuador dan Inggris memastikan diri ke babak 16 besar sementara Swedia membuka peluang untuk bergabung dengan mereka setelah menundukkan Paraguay, Kamis. Inggris harus mengalami rasa frustrasi selama 83 menit melawan Trinidad & Tobago sebelum Peter Crouch dan kemudian Steven Gerrard membawa mereka lolos ke putaran kedua Piala Dunia dengan kemenangan 2-0 yang diraih susah-payah pada pertandingan di Grup B, Kamis. Kapten David Beckham melayangkan umpan sempurna dari sisi kanan ke arah tiang jauh dimana Crouch, striker bertinggi 2,04m, menyundul bola sepenuh tenaga dan menjebol gawang Shaka Hislop. Satu menit menjelang pertandingan usai, Gerrard membuat kemenangan lebih meyakinkan melalui tendangan keras kaki kirinya dari luar kotak penalti. "Kami tidak pernah menyerah. Itulah pesan yang ingin kami sampaikan," kata kapten Inggris David Beckham usai pertandingan. "Kami tahu jika kami menjalankan strategi kami, maka kami bisa menghancurkan mereka. Yang paling bagus dari pertandingan ini adalah kami bisa menang besar," lanjutnya. "Selalu ada ketegangan jika anda diharapkan menang. Nilai lebih dari pertandingan ini adalah kami bisa mencetak gol pada babak kedua, yang akhir-akhir ini jarang kami lakukan," tambah Beckham. Hasil tersebut, dibantu dengan kembali bermainnya striker Wayne Rooney yang baru sembuh dari patah kaki, membuat Inggris mengumpulkan enam poin dan hanya membutuhkan hasil imbang pada pertandingan berikutnya melawan Swedia untuk menjadi juara grup. Pada pertandingan kedua di Grup B, gelandang Swedia Freddie Ljungberg mencetak gol yang sangat berharga pada menit terakhir, membawa Swedia menang 1-0 atas Paraguay dan membuat wakil Amerika Selatan itu tersingkir lebih cepat dari Piala Dunia. Ljungberg menyundul bola masuk ke pojok kanan gawang pada menit 89 setelah sebuah umpan silang dari sayap kanan disundul ke arahnya oleh pemain pengganti Marcus Allback. "Pada awalnya saya berpikir untuk melambungkan bola melewati kiper tetapi tanpa berpikir saya menyundul bola ke mulut gawang dan kemudian saya mendengar stadion bergemuruh," kata Allback mengenai proses terjadinya gol itu. "Kami memiliki banyak peluang pada pertandingan itu yang sempat membuat kami frustrasi. Tetapi hal yang positif adalah kami bermain lebih baik dan kami gembira karena hampir lolos ke putaran berikutnya," lanjutnya. Ljungberg, yang terpilih sebagai Bintang Pertandingan, hampir menambah perbendaharaan golnya saat "injury time" tetapi tendangan jarak dekatnya bisa ditepis oleh Aldo Bobadilla dan hanya menghasilkan sepak pojok. Pemain bintang Arsenal itu mengatakan ia sangat menantikan pertandingan berikutnya melawan Inggris. "Pertandingan itu akan sulit tetapi pasti seru karena kedua tim ingin menjadi juara grup," katanya. Swedia kini berada di tempat terdepan untuk merebut tiket kedua ke babak 16 besar dari Grup B meskipun Trinidad dan Tobago masih memiliki peluang walau sangat kecil. Kemenangan Bersejarah Pertandingan pertama hari itu menghasilkan kemenangan bersejarah bagi Ekuador, yang empat tahun lalu saat mereka lolos ke putaran final untuk pertamakalinya, tidak bisa lolos dari fase grup. "Saya sangat gembira. Ini adalah kegembiraan yang tidak bisa saya tahan atau jelaskan," kata striker Carlos Tenorio. Penampilan Ekuador menjadi jawaban jitu terhadap kritik yang mengklaim bahwa mereka berada di Jerman hanya dengan mengandalkan keuntungan saat menjadi tuan rumah babak kualifikasi karena, Quito, ibukota Ekuador berada di ketinggian 2.800 meter dari permukaan laut. Gol dari Tenorio dan Agustin Delgado serta tendangan Ivan Kaviedes pada menit terakhir membawa mereka menang atas Kosta Rika yang, seperti Polandia, menelan kekalahan kedua hingga tidak mungkin lolos ke 16 besar. Ekuador, unggul selisih gol atas Jerman, bisa menjuarai grup jika mereka menang atau imbang pada pertandingan terakhir grup melawan tuan rumah Jerman di Berlin, Selasa mendatang. Pemeriksaan Ronaldo Di luar lapangan terungkap bahwa striker Brazil Ronaldo, yang dicemooh pendukung mereka karena penampilannya yang buruk saat menghadapi Kroasia Selasa lalu, menjalani pemeriksaan kesehatan setelah mengeluh pusing. Namun pemain berusia 29 tahun itu menyatakan keluhan itu ternyata tidak perlu dikhawatirkan. "Saya pergi ke rumah sakit dan menjalani serangkaian pemeriksaan. Mereka tidak menemukan sesuatu yang abnormal," katanya, Kamis. "Hari ini saya merasa sehat. Saya merasa cukup santai. Tidak ada yang serius," lanjutnya. Penampilan buruk Ronaldo pada Selasa lalu, ketika ia tampak bergerak lamban dan perlu usaha keras untuk bisa mengontrol bola, mengingatkan pada kejadian yang saam saat Brazil ditundukkan Perancis 0-3 pada final Piala Dunia 1998 di Paris. Usai pertandingan delapan tahun lalu itu terungkap bahwa Ronaldo sakit di hotel beberapa jam sebelum pertandingan final. Beberapa kabar menyebutkan bahwa ia menderita sawan, tetapi apa yang terjadi sebenarnya tidak pernah terungkap jelas. Pelatih Brazil, Carlos Alberto Parreira menegaskan bahwa ia tetap akan memberi tempat utama bagi striker Real Madrid itu pada pertandingan melawan Australia, Minggu. "Saya pikir ia layak untuk terus dimainkan mengingat apa yang telah dilakukannya pada masa lalu dan karena ia mewakili kami," kata Parreira.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006