Saat ini jumlah stok vaksin COVID-19 di Bali adalah 5.782 dosis yang terbagi dalam jenis Sinopharm, Indovac, Zifivax, dan InavacDenpasar (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes Bali) I Nyoman Gede Anom meminta masyarakat tetap melakukan vaksinasi COVID-19 hingga tahap penguat kedua meskipun status pandemi telah dicabut, dan memasuki masa endemi.
"COVID-19 belum 100 persen hilang, namun imunitas yang tinggi menjadikan penyakit tersebut tak lagi terasa. Yang penting kita masih berharap masyarakat mau booster kedua karena masih banyak yang belum, jangan jadikan momen endemi jadi tidak usah booster itu tetap untuk menjaga imun kita stabil mencegah kalau ada lagi,” katanya di Denpasar, Kamis.
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 di Bali, hingga awal Juni 2023 vaksinasi pertama telah mencapai 105,19 persen, vaksinasi kedua 97,73 persen, vaksinasi penguat pertama 75,71 persen dan penguat kedua baru 6,28 persen.
Ia mengakui bahwa vaksin penguat pertama sejatinya cukup, namun tak salah untuk meningkatkan imunitas hingga penguat kedua, apalagi ketersediaannya melimpah saat ini.
“Banyak ya stoknya, kita diberikan terus, yang jelas cukup untuk masyarakat dan begitu stok berkurang 5 persen saja kita minta lagi,” ujarnya.
Untuk stok vaksin COVID-19 di Bali, menurut dia, ada 5.782 dosis yang terbagi dalam jenis Sinopharm, Indovac, Zifivax, dan Inavac.
Dia menyampaikan bahwa vaksinasi tetap dapat dilakukan di seluruh puskesmas di kabupaten/kota meskipun status pandemi dicabut.
Untuk COVID-19 sendiri, Dinkes Bali melaporkan dalam sehari hanya terdapat 5-6 kasus, dan ke depan apabila ada yang mengalami gejala dapat membeli obat secara mandiri.
“Kalau perlu cari obat flu boleh tidak masalah, karena gejalanya sama seperti batuk dan pilek, kalau berat sedikit bisa datang ke fasilitas kesehatan, sekarang tidak perlu ada tes jadi obat biasa dan semua bisa dicegah dengan perilaku hidup bersih dan sehat,” tuturnya.
Baca juga: Epidemiolog ungkap 3 skenario yang mungkin terjadi pasca-endemi COVID
Baca juga: IDI imbau masyarakat tak abaikan risiko penularan COVID-19
Baca juga: Menko PMK: Satgas COVID-19 otomatis bubar usai status pandemi dicabut
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023
