Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menurunkan sekitar 4.000 petugas pemeriksa kesehatan hewan untuk mengecek kelayakan hewan kurban di 27 kabupaten dan kota di wilayahnya menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.

"Ada sekitar 4.000 anggota tim pemeriksa kesehatan hewan yang dilepas ke 27 kabupaten/kota. Mereka sudah seminggu ke belakang jalan monitoring," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Moh Arifin Soedjayana di Bandung, Kamis.

Ia menyampaikan bahwa sejak awal tahun 2023 tidak ada temuan baru kasus penularan penyakit cacar sapi di wilayah Provinsi Jawa Barat.

"Di awal tahun sudah terkendali. Kalaupun ada itu ada pelaporan di sistem yang telat," katanya.

Ia mengatakan bahwa penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) masih ditemukan pada hewan ternak di wilayah Jawa Barat, tetapi kasusnya sudah tidak banyak.

"Jadi dengan vaksin dan pengobatan PMK turun lagi. Tapi tetap kewaspadaan kami tingkatkan, tim hewan kurban ini jalan untuk memastikan," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengemukakan bahwa kebutuhan hewan kurban cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

"Menandakan yang akil balig makin naik, yang mampu juga makin naik. Diperkirakan 261.000 hewan kurban akan disembelih atas nama Allah SWT dalam rangka kurban Idul Adha," katanya seusai pelepasan tim pemeriksa kesehatan hewan kurban di Gedung Negara Pakuan, Bandung, Kamis.

Ia menyampaikan bahwa pemerintah menurunkan tim pemeriksa untuk memastikan hewan kurban yang akan disembelih pada Hari Raya Idul Adha dalam kondisi sehat dan memenuhi syariat serta dagingnya aman untuk dikonsumsi.

Baca juga:
Mentan tinjau ketersediaan hewan kurban jelang Lebaran Haji di Gowa
Sleman datangkan ternak dari luar untuk penuhi kebutuhan hewan kurban

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023