Jadi setelah dipotong langsung kita keluarkan jeroannya dan daging diistirahatkan dulu di suhu ruangan. Kalau jeroan tidak langsung dikeluarkan maka itu akan menyebabkan bau pada daging kurban
Bandung (ANTARA) -
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat (Jabar) membagikan tata cara tentang pengolahan daging kurban yang tepat dan menyehatkan sehingga saat daging sampai ke tangan mustahik (penerima) kandungan gizi masih tetap optimal.
 
"Yang pertama diawali proses pemotongan hewan kurban, sebaiknya ternak yang mau dipotong, itu tidak melihat ternak lain yang sedang dipotong. Ini akan menyebabkan stres pada ternak. Jadi sebisa mungkin ada penghalang. Karena stres mempengaruhi kualitas daging kurban," kata Kepala UPTD Rumah Sakit Hewan DKPP Jabar Yoni Darmawan di Bandung, Senin.
 
Setelah dipotong, kata Yoni, bagian organ dalam hewan kurban atau jeroan sebaiknya langsung dikeluarkan dan dalam keadaan tergantung, daging kurban harus diistirahatkan terlebih dahulu selama kurang lebih satu jam, sebelum akhirnya dipotong-potong menjadi bagian kecil.
 
"Jadi setelah dipotong langsung kita keluarkan jeroannya dan daging diistirahatkan dulu di suhu ruangan. Kalau jeroan tidak langsung dikeluarkan maka itu akan menyebabkan bau pada daging kurban," ucapnya.
 
Yoni juga menyarankan agar saat memotong daging kurban menjadi bagian lebih kecil dilakukan di tempat yang bersih.

Baca juga: PP Aisyiyah serukan penggunaan daun dan besek untuk daging kurban
 
"Kalau mau potong kecil-kecil di lantai, pastikan lantainya benar-benar bersih, diberi alas jangan langsung kontak dengan tanah atau tanpa alas. Karena ini kan dagingnya mau kita bagikan kepada yang berhak menerima, jangan sampai ada keracunan akibat ini," ujarnya.
 
Dia juga menyarankan agar daging kurban yang dibagikan dibungkus atau ditempatkan menggunakan kantong kresek ramah lingkungan.
 
"Kalau pakai besek, itu kan ada pori-porinya. Nah, malah takutnya menjadi perkembangbiakan bakteri, sehingga daging menjadi cepat membusuk," kata Yoni.
 
Dia menambahkan kurun waktu pendistribusian daging kurban kepada penerima jangan lebih dari enam jam setelah hewan kurban tersebut dipotong atau disembelih.

Baca juga: Penyaluran daging kurban setelah lima jam pemotongan rentan kuman
 

Standar WHO
 
Sementara itu Ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Jabar Yudi Koharudin menambahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan semacam aturan tertulis terkait pengolahan daging kurban.
 
Yang pertama, kata Yudi, cuci bersih tangan dengan sabun di air mengalir dan cuci bahan makanan yang akan diolah.
 
"Jadi yang mengolah daging kurban itu harus dalam keadaan bersih. Lalu kedua, pisahkan menyimpan ​​​serta bedakan pisau dan talenan untuk bahan mentah dan matang," katanya.
 
Ketiga, memasak dengan benar dan matang terutama bahan makanan protein hewani. Keempat, simpan makanan matang pada suhu tepat dan aman.
 
Dia juga menyampaikan tips menyimpan dan mengolah daging kurban yakni pertama jangan mencuci daging segar karena hal itu memungkinkan menjadi cara bateri masuk dari air mentah.

Baca juga: Tips mengolah daging kurban ala Chef Stefu

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023