Semoga ikhtiar kecil kami ini (pelepasan tukik) bisa ikut menjaga kelestarian hidup penyu terus berlangsung
Sumenep (ANTARA) - Warga yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) "Reng Paseser" dan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melepas tukik atau anak penyu di Pantai Sembilan, Sumenep, Jawa Timur.

"Ada sepuluh tukik yang kami lepas bersama ke laut," kata Sekretaris Pokmaswas Reng Paseser Sumenep, Fadel Abu Aufa di Sumenep, Jumat.

Ia menceritakan, semula ada forum diskusi yang digagas mahasiswa Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam Universitas Trunojoyo Madura tentang konservasi alam di Pantai Ekasoghi, Kecamatan Saronggi, Sumenep.

Dalam forum itu, kata Fadel, dirinya mengusulkan pelepasan tukik di Pantai Sembilan, Pulau/Kecamatan Giligenting, kepada peserta diskusi.

"Ada warga Giligenting yang konsen merawat penyu ketika akan bertelur dan memberitahu ada 150 telur yang menetas pada Selasa (20/6)," ujarnya, menerangkan.

Fadel menjelaskan, peserta forum diskusi tersebut sepakat untuk melepas tukik dan akhirnya ke Pantai Sembilan, Kecamatan Giligenting.

Mereka naik perahu motor dari Pelabuhan Tanjung, Kecamatan Saronggi, ke Pantai Sembilan. Waktu tempuh perjalanan laut dari Pelabuhan Tanjung ke Pantai Sembilan sekitar satu jam.

"Semoga ikhtiar kecil kami ini (pelepasan tukik) bisa ikut menjaga kelestarian hidup penyu terus berlangsung. Ini juga cara kami ikut memperingati Hari Penyu Sedunia 2023," kata Fadel, menambahkan.

Baca juga: Sejumlah tukik dilepasliarkan di Pantai Tanjung Setia saat Krui Pro
Baca juga: Konservasi di Aceh tetas dan lepaskan 12 ribu tukik dalam 10 tahun
Baca juga: 143 ekor tukik dilepasliarkan di areal konservasi Penyu Aruen Meubanja

Pewarta: Abd Aziz/ Slamet Hidayat
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023