Saat dilakukan uji coba, seperti diberitakan TechCrunch, Jumat, model bahasa besar yang dinamakan Inflection-1 itu memiliki ukuran dan kapabilitas serupa seperti GPT-3.5 yang dikembangkan oleh OpenAI.
Inflection mengklaim bahwa Inflection-1 yang mereka kembangkan mampu bersaing bahkan lebih baik dibandingkan model lain berdasarkan tolok ukur "technical note" dengan GPT-3.5, LLaMa, Chinchilla, dan PaLM-540B.
Menurut hasil uji coba yang telah dipublikasikan Inflection-1 menunjukkan performa yang baik pada tes logika dasar dan berbagai tingkat pengetahuan seperti tingkat sekolah menengah dan sekolah menengah atas. Namun Inflection-1 masih tertinggal dari GPT-3.5 dalam hal coding.
Inflection mengungkapkan akan merilis hasil pengembangan dari model ciptaannya yang lebih tinggi, setara dengan GPT-4 dan PaLM-2(L), saat hasil uji coba menunjukkan hasil yang memuaskan.
Baca juga: Opera One hadirkan fitur asisten virtual berbasis AI
Baca juga: Indonesia dinilai perlu pertimbangkan sikap dan kebijakan terkait AI
Baca juga: Mengatasi ancaman AI dengan menonjolkan identitas pada karya
Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023