Santiago (ANTARA) - Hujan deras selama berhari-hari mengakibatkan sungai-sungai di Chile meluap dan menyebabkan banjir yang memblokir jalan dan memaksa evakuasi di ibu kota Santiago.

Otoritas setempat mengatakan hujan deras berhari-hari ini adalah cuaca terburuk yang terjadi dalam satu dekade terakhir.

Pada Jumat (23/6), penduduk Santiago dikejutkan oleh air dalam volume besar yang mengalir di sungai Mapocho, jalur air utama kota itu, yang meningkat secara cepat disertai dengan curah hujan tinggi.

Banjir di sekitar sungai Mapocho juga telah memutus rute menuju Samudra Pasifik, menghantam rumah-rumah yang berada di tepiannya, dan mengisolasi kota-kota kecil.

Hal ini menyebabkan pihak berwenang mengumumkan "siaga merah" dan memerintahkan evakuasi pencegahan di berbagai kota di selatan Santiago.

"Ini adalah cuaca terburuk yang kami alami dalam sepuluh tahun," kata Gubernur Santiago, Claudio Orego. Hal ini disebabkan oleh perenggan, pembatas antara dua massa udara, yang bisa mengakibatkan perubahan cuaca dalam bentuk hujan, badai petir, dan tornado.

Franco Rodriguez, seorang penduduk dari kota kecil Noviciado, mengatakan dirinya terbangun di malam hari oleh tetangga yang menyuruh ia dan keluarganya meninggalkan rumah mereka.

“Sekitar pukul 03.00 atau 03.30, tanggul sungai jebol dan kami harus menyelamatkan diri," ujarnya.

Banjir sungai Mapocho juga berdampak pada bagian rute sibuk yang menghubungkan Santiago dengan kota pelabuhan utama Valparaiso.

Di kawasan wisata pegunungan di sekitar sungai Maipo, pihak berwenang sejak Kamis (22/6) telah mengevakuasi penduduk dari kota mereka karena risiko tanah longsor dan banjir yang mengancam.

Maipo dan Mapocho adalah sungai utama yang mengalirkan air ke Santiago. Otoritas kota telah meminta warga untuk mengumpulkan air minum karena persediaan dapat terancam oleh perubahan air yang bercampur dengan lumpur dan kontaminan lainnya.

Pemerintah memperkirakan hujan akan berlanjut setidaknya hingga Sabtu pagi.

Perubahan iklim mendorong cuaca yang semakin ekstrim. Hujan di Chile datang hanya beberapa bulan setelah periode kebakaran hutan di tengah kekeringan parah yang menghancurkan ratusan rumah dan menyebabkan puluhan orang tewas.

Sumber: Reuters
Baca juga: Pasokan air di ibu kota Chile berangsur normal pascabanjir besar
Baca juga: 17 orang tewas, 20 hilang akibat banjir di Chile

Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023