Hutan Ranjuri bisa dikategorikan sebagai hutan purba karena memiliki pohon-pohon berusia ratusan tahun
Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Perusahaan rintisan teknologi atau startup di bidang lingkungan hidup, Jejak.in menyebutkan program penanaman dan adopsi pohon di Hutan Ranjuri Desa Beka, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dapat membuka lapangan kerja dan menggerakkan perekonomian masyarakat.

"Harapannya adalah bagaimana segitiga berkelanjutan yakni ekosistem lingkungan hidup yang terjaga dengan tetap menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar yang mana ada manfaat bagi masyarakat dengan menjaga hutan dan secara sosial diharapkan ada perbaikan," ujar Chief of Sustainability and Climate Change Haris Iskandar di Hutan Ranjuri, Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu.

Haris mengatakan dalam program penanaman pohon, biasanya pihaknya yang mendorong masyarakat untuk melakukan pembibitan.

Kalau hal ini bisa dikelola masyarakat sendiri, maka uang untuk membeli bibit bisa masuk ke desa, sehingga perekonomian di daerah tersebut dapat berputar.

Jejak.in juga merupakan mitra Gojek yang mengumpulkan dana individu dari pelanggan Gojek melalui program Gorengan dan GoGreener Pohon Kolektif.

Dari dana tersebut, pelanggan bisa memilih lokasi untuk adopsi pohon yang salah satu Hutan Ranjuri.

"Kita bisa memilih lokasi untuk adopsi pohonnya, yang salah satunya Hutan Ranjuri. Harapannya, kita bisa berkolaborasi dengan pelanggan-pelanggan Gojek yang memiliki keterikatan dengan Hutan Ranjuri," kata Haris.

Dengan adanya dana tersebut, lanjut Haris, maka diharapkan terdapat pengelolaan hutan yang lebih baik seperti petugas patroli, pos keamanan, program-program pendukung, membantu UMKM sekitar dan pembuatan papan informasi mengenai Hutan Ranjuri.

Dalam kesempatan sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sigi Afit Lamakarte mengatakan bahwa keberadaan Hutan Ranjuri bisa memberikan akses manfaat secara ekonomi kepada masyarakat.

"Ini sesuatu yang ingin kita terus dorong dalam hal penguatan dari sisi pemerintah daerah, pemerintah desa, termasuk penguatan daripada komitmen masyarakat dan lembaga adat yang masih memegang teguh keberadaan Hutan Ranjuri dan ingin memastikan bahwa hutan ini bisa memberikan akses manfaat secara ekonomi kepada masyarakat," katanya.

Dia juga meyakini bahwa ekonomi tersebut bukanlah ekonomi yang merusak hutan, melainkan ekonomi berbasis lingkungan seperti adopsi pohon yang harapannya dapat memberikan kekuatan kepada generasi muda di Desa Beka.

Hutan Ranjuri bisa dikategorikan sebagai hutan purba karena memiliki pohon-pohon berusia ratusan tahun. Selain itu, Ranjuri ini juga merupakan hutan yang masih dijaga oleh masyarakat Desa Beka.

Hutan Ranjuri secara budaya menjadi kekuatan bagi masyarakat, demikian pula untuk fungsi mitigasi bencana yang juga dimiliki oleh hutan tersebut.

Afit mengatakan Pemerintah Kabupaten Sigi juga ingin mendorong Hutan Ranjuri dapat menjadi taman keanekaragaman hayati.

Baca juga: Wamen LHK: Energi dan kehutanan kontributor terbesar penurunan emisi
Baca juga: FPCI gelar konferensi iklim tahunan himpun komitmen atasi krisis iklim

Baca juga: Pemkab Sigi: Pelestarian lingkungan perlu menjadi perhatian ASEAN

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023