Jakarta (ANTARA) - Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) memberikan penghargaan Climate Hero Award kepada Profesor Emil Salim dalam acara Indonesia Net-Zero Summit 2023 (INZS 2023).

“Prof. Emil terpilih menjadi salah satu penerima penghargaan Climate Hero Award karena kepemimpinan dan ketekunan yang secara terus menerus Prof. Emil lakukan dalam mengadvokasikan aksi iklim yang konkrit, ambisius, dan progresif,” kata Ketua FPCI Dino Patti Djalal dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.

FPCI mengadakan Climate Hero Award yang dianugerahkan pada tokoh-tokoh dan kelompok masyarakat yang berjasa dalam memperjuangkan ambisi, komitmen, dan aksi iklim Indonesia.

Melalui Climate Hero Award, FPCI ingin menghargai kepemimpinan dan ketekunan para tokoh dalam advokasi aksi iklim yang ambisius dan progresif, dan merupakan pengakuan tertinggi terhadap kontribusi signifikan para tokoh untuk Indonesia dan masa depan emisi nol bersih.

INZS 2023 merupakan konferensi iklim tahunan yang diadakan oleh FPCI sebagai ruang pertemuan bersama yang unik bagi menteri, pejabat, diplomat, pemuda, masyarakat sipil, dan berbagai kalangan lain untuk membicarakan isu iklim khusus di Indonesia.

INZS 2023 bertujuan menghimpun dan mengukuhkan komitmen Indonesia dalam menyelamatkan masa depan bangsa dari krisis iklim.

Acara INZS 2023 dibuka dengan sambutan dari ketua dan pendiri FPCI Dino Patti Djalal, dilanjutkan oleh artis Maudy Ayunda, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, serta diikuti oleh penampilan Choi Siwon dalam sebuah video yang mendukung aksi iklim mencapai emisi nol bersih (net zero mission/NZE).

Pada kesempatan yang sama, penghargaan tersebut juga diberikan kepada Mercy Barends, anggota DPR Komisi VII di bidang energi, riset, dan teknologi, serta lingkungan, serta selaku Ketua Kaukus Ekonomi Hijau DPR RI, yang konsisten mengadvokasikan kebijakan pro-lingkungan dan pro-iklim.

“Saya terkesan dengan kepemimpinan dan ketekunan Bu Mercy dalam mengadvokasikan aksi iklim yang konkrit, ambisius, dan progresif. Ini adalah pengakuan tertinggi terhadap kontribusi signifikan Bu Mercy untuk bangsa Indonesia,” ujar pendiri FPCI tersebut.

Selanjutnya, penghargaan diberikan kepada Komunitas Adat Marena, yang merupakan salah satu Masyarakat Adat Indonesia, yang menerapkan nilai-nilai kearifan lokal “Aluk Tanah” dalam pengelolaan hutan dan sumber daya alam, menyebutkan bahwa Komunitas Adat Marena percaya bahwa manusia berasal dari tanah, maka sudah sepantasnya tanah turut dijaga.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono juga turut hadir dalam INZS 2023.

Baca juga: Kepedulian Kaisar Jepang pada pengelolaan air patut ditiru dunia
Baca juga: FPCI gelar konferensi iklim tahunan himpun komitmen atasi krisis iklim

Baca juga: Iklim bukan sumber masalah tapi peluang bangsa-bangsa, kata Ketua FPCI

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023