Jakarta (ANTARA) - Pakar bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Nindyo Pramono mengatakan, rencana penjualan perdana saham (initial public offering/IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) memiliki prospek bagus bagi perkembangan perusahaan.

Menurut dia, PHE bisa sejajar dengan perusahaan migas milik asing seperti Chevron dan Petronas. Bahkan, juga bisa sejajar dengan Singtel, perusahaan komunikasi terbesar Singapura.

"Aksi pelepasan saham ke publik ini menandakan bahwa entitas bisnis perusahaan tersebut sudah lebih maju," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Dikatakannya begitu perusahaan maju dan go public maka membutuhkan struktur modal. Perusahaan ini memiliki manajemen bagus dan berkembang.

Sejumlah perusahaan BUMN nasional, tambahnya, juga mengalami kemajuan setelah melakukan aksi IPO, salah satunya PT Perusahaan Gas Negara Tbk, yang maju pesat setelah masuk bursa saham.

"Setelah go public, PGN mendapat kepercayaan bisa dapat kerjasama dengan perusahaan asing," katanya.

Perusahaan-perusahaan publik, lanjutnya, memang memiliki fundamental bisnis yang kuat, sebab sebelum menjual saham ke publik perusahaan tersebut harus melalui serangkaian kajian atau feasibility studies.

Selain itu, imbuh Nindyo, korporasi tersebut juga harus mendapat persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Di sisi lain, Nindyo juga mengatakan bahwa publik juga tak perlu khawatir sebab, IPO PHE tidak akan menghilangkan kepemilikan negara atas perusahaan tersebut.

"Untuk melindungi kepentingan negara, Pemerintah selaku pemegang saham juga memiliki hak veto. Dengan demikian, hak negara terhadap perusahaan tersebut tidak hilang," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan, rencana PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melakukan IPO akan terlaksana tahun ini.

Namun demikian Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury belum dapat mengungkapkan waktu pasti PHE melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Untuk PHE kita menunggu timing (waktu) yang tepat," ujarnya saat ditemui Gedung DPR RI, Jakarta.

Menurut Pahala, penentuan waktu IPO yang tepat merupakan hal yang cukup penting untuk mendapatkan hasil yang optimal. Rencananya, PHE akan melepas sekitar 5-10 persen saham saat IPO.


Baca juga: Ekonom sebut kinerja positif jadi daya tarik penjualan saham PHE

Baca juga: PHE sebut pengelolaan East Natuna upaya kembangkan bisnis hulu migas

Pewarta: Subagyo
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023