Para tokoh agama punya semangat mendukung gerakan antikorupsi di Indonesia, termasuk atas apa yang dilakukan oleh KPK, dukungan moral ini sangat penting karena media dan dukungan internasional akan bermakna dalam mengatasi masalah global,"
Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi didukung oleh tokoh antaragama di Asia untuk tetap memberantas korupsi.

"Para tokoh agama punya semangat mendukung gerakan antikorupsi di Indonesia, termasuk atas apa yang dilakukan oleh KPK, dukungan moral ini sangat penting karena media dan dukungan internasional akan bermakna dalam mengatasi masalah global," kata mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi di gedung KPK Jakarta, Rabu.

Hasyim datang untuk mengantarkan 16 perwakilan peserta konferensi lintas agama yang berasal dari negara-negara di Asia, seperti Filipina, Bangladesh, Sri Langka, India, Thailand, Timor Timur, dan Singapura untuk melakukan pertemuan di Jakarta.

Perwakilan peserta dari Filipina Arch Bishop Fernando Capalla mengatakan terkesan dengan apa yang dilakukan oleh KPK di Indonesia.

"Kami terkesan dengan KPK dan apa yang dilakukan di Indonesia, kami berharap masyarakat mendukung. Kami juga mendapat contoh baik dan berharap agar negara lain di Asia mengikuti contoh Indonesia dan membawa perdamaian untuk negara dan Asia," kata Fernando.

Sementara itu, peserta dari Thailand pendeta Pradit Takerangsarit mengatakan bahwa KPK dapat menjadi contoh upaya pemberantasan korupsi di Thailand.

"KPK dapat menjadi contoh pemberantasan korupsi di Thailand karena di sana ada `policy corruption` yang melibatkan politik versus ekonomi, jenis korupsi ini sangat rumit dan perlu kemampuan tinggi, KPK menjadi harapan untuk semua warga Indonesia," ungkap Pradit.

Romo Benny Susetyo sebagai perwakilan dari Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) menyatakan bahwa para tokoh agama belajar untuk pemberantasan korupsi.

"Karena wataknya korupsi politik sama, melibatkan pemodal," ungkap Romo Benny.
(D017/D007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013