Karachi (ANTARA) - Sedikitnya 20 orang tewas dalam waktu 24 jam terakhir ketika hujan pramusim hujan dan banjir bandang melanda provinsi Punjab di Pakistan.

Menurut laporan petugas penyelamat dan media, hujan deras melanda  Islamabad, Lahore, Faisalabad, Sialkot dan kota-kota lain di Provinsi Balochistan selama 24 jam sehingga merendam jalan-jalan dan memutuskan aliran listrik.

Sebagian besar korban meninggal dunia terjadi di distrik Narowal di berbatasan Pakistan- India di mana sembilan orang tewas akibat sambaran petir dan atap rubuh, kata Ketua Badan Penanggulangan Bencana Provinsi (PDMA) Imran Qureshi kepada wartawan.

Dia menambahkan, tujuh orang tewas akibat tenggelam di seluruh provinsi itu.

Baca juga: Antisipasi siklon Biparjoy, 75 ribu lebih warga India diungsikan

Sekitar 20 orang mengalami luka di seluruh provinsi dalam kecelakaan terpisah terkait hujan, kata juru bicara badan darurat provinsi 1122 Farooq Ahmed.

Sementara itu, rekaman video yang disiarkan media Dunya News menunjukkan orang-orang melintasi air hujan di Lahore ketika sejumlah jalan raya dan terowongan terendam banjir.

Ratusan kendaraan terjebak di beberapa jalan raya yang terendam banjir di Lahore.

Hujan sejak lama menciptakan malapetaka di Pakistan dalam bentuk korban jiwa dan  infrastruktur hancur yang memang sudah rapuh.

Namun, perubahan iklim semakin meningkatkan frekuensi, keganasan, dan ketidakpastian bencana dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Badai Biparjoy diprediksi timbulkan kerusakan parah di India, Pakistan

Sumber: Anadolu

 

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023