Naiknya IKI pada bulan Juni terutama disebabkan karena banyak subsektor besar mengalami ekspansi
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendata seluruh indeks variabel pembentuk Indeks Kepercayaan Industri (IKI) mengalami ekspansi sehingga indeks pada Juni 2023 mencapai 53,93 atau meningkat 3,03 poin dibandingkan Mei yang berada di 50,90.

“Industri manufaktur Indonesia reborn pada bulan Juni. Naiknya IKI pada bulan Juni terutama disebabkan karena banyak subsektor besar mengalami ekspansi,” kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif saat menyampaikan hasil survei IKI di Kantor Kementerian Perindustrian Jakarta, Selasa.

Pada Juni 2023, lanjutnya, terdapat 20 subsektor manufaktur yang mengalami ekspansi dengan share terhadap PDB industri pengolahan nonmigas mencapai 96,5 persen.

Hanya ada tiga subsektor yang masih mengalami kontraksi yaitu industri tekstil, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki serta industri pengolahan lainnya. Namun, tiga subsektor yang mengalami kontraksi, share terhadap PDB kecil yakni 3,53 persen.

“Seluruh indeks variabel pembentuk IKI mengalami ekspansi pada Juni 2023 dengan peningkatan pada variabel pesanan bar dari 49,84 menjadi 54,81, naik 4,97 poin. Jadi makin banyak order pada industri manufaktur. Variabel produksi dari 50,01 menjadi 54,86, naik 4,85 poin,” ucapnya.

Baca juga: Menperin siapkan enam langkah tahan perlambatan sektor manufaktur

Baca juga: Menperin sebut optimisme pelaku manufaktur modal bangun industri


Lebih lanjut Febri menuturkan bahwa sejalan dengan IKI yang naik cukup signifikan dan terbesar, pelaku usaha menyampaikan kondisi usahanya turut meningkat menjadi terbesar juga sejak dimulainya pelaporan IKI.

Sebanyak 45,2 persen pelaku usaha yang mengisi survei mengaku kondisi usahanya stabil pada bulan Juni 2023 dibandingkan dengan bulan Mei 2023. Kemudian sebanyak 33,6 persen menjawab meningkat dan 21,3 persen menurun.

Tak hanya itu, berdasarkan hasil survei, pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha industri 6 bulan ke depan adalah level pesimis semakin menurun.

Mayoritas responden yang menjawab optimistis menyampaikan keyakinannya akan kondisi pasar akan membaik dan kepercayaannya karena kebijakan pemerintah pusat yang lebih baik.

“Mayoritas 66,2 persen pelaku usaha menyatakan optimis terhadap kondisi usaha industrinya 6 bulan ke depan. Angka ini relatif tetap dibandingkan bulan sebelumnya yang juga 66,2 persen,” tutur Febri.

Selanjutnya, sebanyak 25,5 persen pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama 6 bulan mendatang. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 24,8 persen.

Sedangkan, persentase pesimisme pandangan pelaku usaha terhadap kondisi usaha 6 bulan ke depan, dari waktu ke waktu semakin menurun menjadi 8,3 persen pada Juni 2023.

Baca juga: Menperin cermati tren perlambatan PMI dan IKI terhadap manufaktur RI

Baca juga: Investasi sektor IKFT capai Rp33,78 triliun sepanjang Triwulan I 2023


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023