Bank asing bisa mendapatkan dana dari pembiayaan internasional dengan bunga yang lebih murah sehingga bisa memberi kredit dengan bunga kompetitif."
Jakarta (ANTARA News) - Perbankan asing telah memberikan banyak kontribusi pada sektor industri dan investasi dengan memberikan kredit mata uang dolar yang memiliki bunga rendah, kata Ekonom Senior dari Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan.

"Investasi di Indonesia itu butuhnya dolar, bukan rupiah, karena untuk investasi membangun pabrik butuh impor mesin, bahan baku, barang modal yang semuanya butuh dolar," kata Fauzi saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, perbankan asing yang bisa memberikan kredit dolar dengan suku bunga yang murah memiliki kontribusi besar terhadap dunia industri karena kebutuhan untuk pembayaran impor bahan baku maupun barang modal dilakukan dalam mata uang dolar.

Selain itu bank lokal ketika membutuhkan dolar akan cenderung untuk mengambil kredit dolar dari bank asing dibandingkan dengan membuka deposito dolar karena bunganya lebih kecil.

Menurut dia, bank lokal lebih kompetitif dalam suku bunga kredit rupiah, namun untuk kredit dolar, bank asing lebih unggul. "Bank-bank lokal terutama bank yang besar memang lebih kompetitif kredit rupiahnya, tapi kalau kredit dolar, bank asing lebih kompetitif," katanya.

Perbankan asing memiliki standar risiko yang tinggi bahkan lebih tinggi dari standar risiko Indonesia sehingga bank asing bisa mendapatkan kepercayaan untuk mendapatkan dana dari pembiayaan internasional yang bunganya yang murah.

Dengan sumber perolehan dana yang murah, bank asing bisa menyalurkan kredit dengan suku bunga yang kompetitif.

"Bank asing bisa mendapatkan dana dari pembiayaan internasional dengan bunga yang lebih murah sehingga bisa memberi kredit dengan bunga kompetitif," katanya.

Dia menambahkan pada waktu terjadi krisis moneter 1997-1998, pemerintah harus menyelamatkan perbankan lokal. Namun perbankan asing masih bisa beroperasi dan tetap memberikan fasilitas kredit perdagangan yang didukung oleh sumber dana dengan bunga yang murah tersebut. (A064/S025)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013