Jakarta (ANTARA) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu, menyetujui untuk meningkatkan modal dasar yang semula sebesar Rp27 miliar menjadi Rp1,5 triliun, sementara modal disetor perseroan diusulkan dari Rp13,90 miliar meningkat menjadi Rp772,50 miliar.

“Kedua tahapan pada agenda empat dilaksanakan sebagai tindak lanjut dan sesuai dengan ketentuan POJK (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan) 3 Tahun 2021,” ujar Sekretaris BEI Yulianto Aji Sadono dalam konferensi pers RUPST BEI di Jakarta, Rabu.

Selain itu, dalam RUPST, BEI memutuskan untuk menempatkan sebesar 20 persen dari modal disetor per 31 Desember 2022 atau setara Rp2,80 miliar sebagai cadangan wajib.

Kemudian, perseroan menarik kembali untuk menghapus satu saham treasury stock, yang mengakibatkan penurunan modal ditempatkan dan disetor perseroan, sehingga modal disetor perseroan menurun dari Rp14,04 miliar menjadi Rp13,90 miliar.

Bursa Efek Indonesia membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp968,74 miliar selama tahun 2022, atau tumbuh 9,9 persen year on year (yoy), dibandingkan tahun 2021.

Laba bersih perseroan ditopang oleh pendapatan usaha yang meningkat 9,6 persen (yoy) menjadi sebesar Rp2,51 triliun pada tahun 2022, dari sebelumnya sebesar Rp2,29 triliun pada tahun 2021.

Secara keseluruhan, jumlah total pendapatan BEI sebesar Rp2,91 triliun atau meningkat 10,5 persen (yoy) pada tahun 2022, dari sebelumnya sebesar Rp2,63 triliun pada tahun 2021.

Selama tahun 2022, BEI membukukan total aset senilai Rp10,87 triliun atau meningkat 15,1 persen (yoy) dibandingkan tahun 2021, dengan total kewajiban (liabilitas) sebesar Rp3,94 triliun atau meningkat 14,1 persen (yoy) dibandingkan tahun 2021.

Perseroan mencatatkan total ekuitas sebesar Rp6,93 triliun selama tahun 2022, atau meningkat 15,6 persen (yoy) dibandingkan tahun 2021.

Sebagai informasi, pasar modal Indonesia selama tahun 2022 ditutup positif dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai posisi 6.850,52 atau menguat 4,09 persen, dibandingkan akhir tahun 2021.

Adapun, total nilai kapitalisasi pasar saham pada akhir tahun 2022 tercatat sebesar Rp9.499 triliun, atau meningkat sebesar 15,1 persen (yoy). Dari segi likuiditas perdagangan efek saham, Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) saham pada tahun 2022 juga meningkat sebesar 10 persen (yoy) mencapai Rp14,7 triliun.

Pada tahun 2022, rata-rata frekuensi perdagangan harian saham juga meningkat sebesar 0,9 persen menjadi 1,3 juta transaksi per hari.

Baca juga: Perdagangan bursa efek libur sesuaikan cuti bersama Idul Adha
Baca juga: BEI sebut aplikasi IDX Mobile tingkatkan literasi pasar modal
Baca juga: BEI siap fasilitasi pelaku usaha Sulut masuk pasar modal

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023