Jakarta (ANTARA News) - PT PLN menetapkan 15 perusahaan sebagai pemasok kebutuhan batubara bagi pembangkit listrik berbahan bakar batubara yang akan dibangun 2009-2010. "Kita tetapkan 15 perusahaan karena mereka yang mampu menyiapkan kelengkapan dokumen dari 20 yang lolos prakualifikasi," kata Deputi Direktur PT PLN, Tony Agus di Jakarta, Jumat. Perusahaan itu sengaja disiapkan mulai sekarang untuk memberi kepastian pasokan batubara apabila 10 PLTU mulai dioperasikan pada 2009-2010, ucapnya. Apabila 10 PLTU itu dioperasikan diperkirakan butuh 21,58 juta ton batubara setiap tahun yang harus disediakan dengan jenis batubara kalori rendah (minimal 4.200 kilo kalori), sementara kalau ditambah yang sudah ada (existing) dibutuhkan 71,9 juta ton. Nantinya 15 perusahaan itu dipersilahkan memilih lokasi sesuai biaya angkutnya yang paling efisien. Dalam lokasi yang dipilih mereka harus menyediakan 4-5 log sebagai langkah pengamanan. Perusahaan itu dipilih berdasarkan sejumlah kriteria di antaranya memiliki cadangan minimum 150 juta ton untuk PLTU Suralaya Baru, Paiton Baru, Labuan, Teluk Naga, Jabar Selatan, Jabar Utara, Rembang, Tg Awar-Awar, Jatim Selatan, dan Tg Jati Baru. Pembangkit baru ini nantinya dapat memasok 10.200 MW, melengkapi yang sudah ada saat dengan kemampuan sampai dengan 9.000 MW. Menurut Tony, pembangunan 10 PLTU tidak sekaligus karena mempertimbangkan juga kebutuhan. Pada 2010 kebutuhan batubara PLN sekitar 71,9 juta ton yang diperuntukkan bagi PLTU program kemitraan 4,4 juta ton, daerah kritis 2 juta ton, IPP baru 9,7 juta ton, percepatan program PLN 26,7 juta ton, dan existing 29,1 juta ton. Dalam tender yang dimenangkan 15 kontraktor itu mereka mengajukan harga sudah termasuk biaya menuju tempat penampungan dimana pembangkit itu berada. Menurut Tony, izin lokasi pembangunan pembangkit telah diperoleh dari masing-masing Bupati, serta kontrak kerja sudah ditandatangani.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006