“Secara keseluruhan Unika Atma Jaya meraih rangking 1201-1400 dunia berdasarkan QS World University Rankings 2024,” kata Rektor Unika Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
QS sendiri merupakan badan riset peringkat internasional yang telah menerima persetujuan dari International Ranking Expert Group (IREG).
Secara reguler QS mengeluarkan laporan tahunan rangking universitas diseluruh dunia yang belum lama ini telah menerbitkan QS World University Rangkings 2024.
Agustinus menyatakan pencapaian ini merupakan komitmen Unika Atma Jaya untuk terus maju menjadi universitas kelas dunia dan dapat melahirkan lulusan yang berkualitas.
Unika Atma Jaya sendiri memiliki klasifikasi yang cukup baik secara institusi pendidikan berdasarkan QS World University Rangkings 2024.
Selain itu, Unika Atma Jaya sebagai perguruan tinggi juga memiliki intensitas penelitian yang tinggi dan subjek penelitian yang terfokus.
Secara indikator pun Unika Atma Jaya berhasil mempertahankan reputasinya dalam aspek employability, pengembangan akademik, penelitian, kerjasama internasional hingga sustainability.
Agustinus menuturkan capaian positif ini didorong dengan subjek penelitian yang menjadi fokus di Unika Atma Jaya yakni antara lain penelitian dengan subjek Social Sciences and Management, Engineering and Technology serta Life Science and Medicine.
Ia menjelaskan aspek sustainability menjadi perspektif Unika Atma Jaya dalam mengembangkan program akademik dalam rangka membentuk lulusan yang siap menghadapi tantangan masa depan.
“Tantangan di masa yang akan datang pasti lebih kompleks sehingga kita mengedepankan keberlanjutan dalam berkontribusi membangun bangsa,” ujarnya.
Oleh sebab itu, prinsip keberlanjutan akan terus dikedepankan di Unika Atma Jaya seiring dengan tantangan yang semakin kompleks di tengah ketidakpastian.
“Sehingga lulusan Unika Atma Jaya dapat berkontribusi membangun bangsa dimanapun mereka berkarya,” kata Agustinus.
Baca juga: Unair peringkat ketiga perguruan tinggi terbaik di Indonesia
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023
