Penurunan indeks nilai tukar petani gabungan pada Februari 2013 disebabkan oleh turunnya indeks pada subsektor tanaman pangan dan subsektor peternakan,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Nilai tukar petani Daerah Istimewa Yogyakarta pada Februari 2013 mencapai angka 116,41 atau mengalami penurunan sebesar 0,49 persen dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya yang tercatat 116,98.

"Penurunan indeks nilai tukar petani gabungan pada Februari 2013 disebabkan oleh turunnya indeks pada subsektor tanaman pangan dan subsektor peternakan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Wien Kusdiatmono di Yogyakarta, Jumat.

Nilai tukar petani subsektor tanaman pangan, menurut dia, tercatat sebesar 115,99, subsektor hortikultura 130,59, subsektor tanaman perkebunan rakyat 125,23, subsektor peternakan 105,19, dan subsektor perikanan 116,05.

Ia mengatakan, Indeks Harga Konsumen (IHK) di daerah perdesaan di DIY pada Februari 2013 secara umum mencapai 138,38 atau mengalami inflasi sebesar 0,51 persen dibandingkan dengan IHK pada bulan sebelumnya yang tercatat 137,68.

Kenaikan indeks terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,72 persen, kelompok makanan jadi 0,30 persen, kelompok perumahan 0,49 persen, kelompok sandang 0,23 persen,

Selain itu, kata dia, kelompok kesehatan juga naik 0,39 persen. kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,37 persen, dan kelompok transportasi dan komunikasi 0,24 persen.

Menurut dia, dari 32 provinsi yang dihitung angka nilai tukar petani pada Februari 2013 terdapat tujuh provinsi mengalami kenaikan nilai tukar petani, 24 provinsi mengalami penurunan, dan satu provinsi tidak mengalami perubahan indeks.

"Kenaikan nilai tukar petani tertinggi terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 0,35 persen, sedangkan penurunan nilai tukar petani terbesar terjadi di Provinsi Jawa Timur sebesar 0,81 persen," katanya.
(B015/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013