Riyadh (ANTARA News) - Saudi Arabia menahan 176 orang, termasuk 15 perempuan, karena berunjukrasa tanpa izin untuk menuntut pembebasan tahanan Muslim, kata kantor berita resmi SPA.

Kantor berita itu pada Jumat malam (1/3) mengutip juru bicara polisi yang menyatakan bahwa para pengunjukrasa ditahan setelah menolak membubarkan diri di dekat kantor biro penyelidik dan kejaksaan di Buraida, Saudi Arabia tengah.

Menurut laporan AFP, juru bicara itu menuduh para pemrotes bertindak atas nama "kelompok-kelompok pembangkang"--satu istilah yang biasa digunakan pihak berwenang mengacu pada kelompok garis keras Al Qaida.

Kelompok-kelompok kecil perempuan berunjuk rasa hampir setiap hari di Buraida, utara Riyadh, untuk menuntut pembebasan anggota keluarga yang menjadi bagian gerakan Islam dan dipenjarakan.

Bulan September lalu belasan orang juga melakukan aksi duduk di luar penjara Buraida untuk menyampaikan protes.

Saat itu polisi membubarkan para pemrotes dan pihak berwenang kemudian memperingatkan mereka akan menindak "tegas" unjuk rasa-unjuk rasa, yang menimbulkan kecaman dari kelompok hak asasi manusia Amnesti Internasional. 

Kelompok HAM yang bermarkas di London itu juga mengecam penahanan-penahanan pemrotes yang baru dilakukan.

"Dari pada menghukum para pemrotes damai, lebih baik pemerintah Saudi mendengarkan tuntutan mereka dan membebaskan mereka yang ditahan karena menggunakan hak-hak asasi manusia mereka," kata Philip Luther, Direktur Amnesti International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.

Menurut Amnesti, para pemrotes berusaha menuntut pembebasan "lebih dari 50 perempuan dan anak-anak" yang ditahan setelah demonstrasi yang sama dua hari sebelumnya.

Para perempuan dan anak-anak itu menuntut pembebasan anggota keluarga mereka yang ditahan tanpa tuduhan jelas atau pengadilan atau masa hukuman mereka berakhir, kata kelompok HAM itu.

Gelombang serangan Al Qaida di kerajaan itu antara tahun 2002 dan 2006 memicu tindakan keras Saudi Arabia, yang menutup cabang lokal kelompok yang didirikan Osama bin Laden itu.

(Uu.H-RN)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013