Quito (ANTARA) - Pemerintah Ekuador berusaha untuk mengaktifkan jalur kredit dengan pemberi pinjaman internasional demi mengurangi dampak dari gangguan cuaca El Nino yang diprediksi akan menghantam negara itu, demikian diumumkan kementerian keuangan Ekuador pada Kamis (29/6).

Rencana pendanaan tersebut merupakan bagian dari upaya Presiden Guillermo Lasso untuk mengatur langkah-langkah pencegahan dan menangani kemungkinan dampak dari El Nino.

Pemimpin konservatif itu mengatakan pendanaan awal sebesar 266 juta dolar AS (sekitar Rp3.9 triliun) akan ditanggung oleh anggaran pemerintah umum serta penerbitan utang lokal. Para pejabat mengatakan angka itu bisa naik tergantung pada kebutuhan.

Menteri Keuangan Pablo Arosemena juga akan meminta aktivasi awal pinjaman melalui jalur kredit negara-negara di kawasan Pegunungan Andes (Ekuador, Bolivia, Kolombia, Peru) ke Bank Pembangunan Inter-Amerika, yang berjumlah sekitar 400 juta dolar AS (sekitar Rp6 triliun), kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah akan menggunakan dana tersebut untuk menutupi kerugian yang dapat ditimbulkan oleh potensi bencana alam yang berasal dari El Nino di negara tersebut, tetapi kementerian tidak merinci berapa banyak batas kreditnya yang bisa mereka dapat dari pemberi pinjaman.

Pejabat setempat mengatakan Ekuador mungkin juga mencari pendanaan dari pemberi pinjaman multilateral lainnya, termasuk Dana Moneter Internasional (IMF), sebagai bagian dari usaha pencegahan.

Akhir tahun lalu, pemerintah telah menyelesaikan program pinjaman 6.5 miliar dolar AS (sekitar Rp97 triliun) dengan IMF.

Presiden Lasso, yang merupakan mantan bankir, mengumumkan bulan lalu bahwa ia tidak akan mencalonkan diri dalam pemilu awal yang dijadwalkan pada Agustus mendatang.

Ia akan berfokus untuk mempersiapkan negaranya menghadapi ancaman serta dampak El Nino yang diprediksi akan terjadi dalam tiga bulan terakhir masa jabatannya ini.

Namun, pengganti Lasso juga perlu mempelajari langkah-langkah politiknya terutama setelah ia membubarkan Majelis Nasional pada Mei lalu sementara pada saat yang sama ia juga mempersingkat masa jabatannya sendiri; menjelang upaya oposisi untuk mencopotnya dari jabatan presiden.

Sumber: Reuters
Baca juga: Sedikitnya 14 orang tewas dalam gempa 6,8 magnitudo di Ekuador
Baca juga: IMF setujui dana bantuan penanganan pandemi untuk Ekuador
Baca juga: Pemerintah Ekuador-suku pribumi capai kesepakatan guna akhiri protes

Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023