Kasus Raffi Ahmad menjadi pembelajaran buat semua. Ketika artis berada di posisi puncak itu sangat rentan untuk dijerumuskan,"
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono mengatakan bahwa alasan untuk melakukan Intial Public Offering (IPO) harus jelas.

Hal tersebut disampaikannya disela-sela acara Kongkow Bareng (Kobar) di Bundaran HI, Minggu.

Eko menjelaskan bahwa jika IPO bertujuan untuk mendapat tambahan modal Pemerintah Provinsi DKI (Pemprov) bisa memberikan tambahan modal berupa Penyertaan Modal Pemerintah.

"Kalau untuk tambah modal, bisa dilakukan penyertaanan modal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) DKI Jakarta tahun 2013," katanya.

Menurut Eko, Bank DKI membutuhkan modal setidaknya Rp1,35 triliun untuk memperbesar usaha seperti pembangunan kantor dan anjungan tunai mandiri yang baru.

Hingga kini, Pemprov DKI baru memberikan penyertaan modal sebesar Rp450 miliar yang akan cair Maret ini.

Lebih lanjut Eko menyebutkan bahwa jika IPO Bank DKI bertujuan untuk memperluas jangkauan Bank DKI, pihak Pemprov bisa saja mempertimbangkan untuk melakukan IPO.

"Tapi kalau IPO itu bertujuan untuk memperluas coverage Bank DKI, mungkin saja bisa dipertimbangkan," katanya.

Sementara itu, penambahan modal tersebut bertujuan untuk memperbaiki pelayanan Bank DKI termasuk pemberian kredit.
(Dny) 

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013