Jakarta (ANTARA) - Pijat bayi merupakan terapi yang umum dilakukan oleh orang tua di Indonesia, salah satunya teknik pijat taktil kinestetik stimuli yang dapat diaplikasikan untuk bayi yang baru lahir.
 
Bidan dari House of Nenny Mom and Baby Care Magelang, Desiana Trisni mengatakan bayi sudah dapat dipijat saat usia 0 hari. Bayi sudah dapat dipijat 6 jam setelah persalinan dilakukan.
 
“Untuk kondisi bayi lahir normal dan tidak ada masalah ketika si anak lahir atau dalam proses persalinannya, ini boleh diberikan pijatan mulai dari 0 hari,” kata Desi melalui siaran pers oleh Doodle Exclusive Baby Care, Jumat.

Baca juga: Memijat bayi tidak perlu ke dukun pijat, kata dokter
 
Namun, tidak semua bayi dapat langsung dipijat. Ada beberapa kondisi tertentu yang harus dipenuhi, misalnya bayi lahir melalui persalinan normal dengan berat badan cukup, yakni 2.400 - 4.000 gram. Selain itu, usia kehamilan tidak boleh kurang dari 37 minggu.
 
Adapun untuk bayi prematur, pijatan dapat diberikan saat usianya mencapai dua hari. Bayi prematur adalah bayi yang lahir dengan berat badan rendah di bawah 2.400 gram atau usia kehamilan ibu belum mencapai 37 minggu.
 
Bayi prematur dapat diberikan pijatan dengan catatan medis atau terapis yang memberikan pijatan mengetahui riwayat kesehatan bayi. Tanyakan dahulu kondisi anak apakah sudah stabil atau belum agar pemijatan dapat diberikan dengan tepat.
 
Bayi dengan kondisi normal dapat dipijat dengan teknik taktil kinestetik stimuli. Teknik pijat tersebut bermanfaat untuk merangsang beberapa refleks bayi, seperti refleks kejut, refleks mengisap, refleks menelan, dan lainnya.
 
Pijatan taktil kinestetik stimuli dapat melatih otot-otot bayi agar terbiasa untuk bergerak. Selain itu, memberikan pijatan pada bayi dapat mempererat hubungan orang tua dan anak serta membuat bayi lebih tenang.
 
Teknik pijat taktil kinestetik stimuli dilakukan dengan cara memijat bagian-bagian tertentu pada bayi, yakni tangan, kaki, telapak kaki, perut, dan punggung. Orang tua dapat memijat perlahan dan melemaskan bagian tubuh bayi serta dapat dipraktikkan sebanyak 4 kali dalam sehari.
 
Jika tali pusar bayi belum putus, sebaiknya orang tua berhati-hati untuk tidak memberikan pijatan yang terlalu banyak dan sering di area sekitar perut bayi. Hal ini dikhawatirkan menjadi stimulasi berlebihan pada bayi dan menyebabkan risiko kondisi serius pada mereka, salah satunya perdarahan.

Oleh karena itu, pastikan area perut dipijat seminimal mungkin untuk menghindari kondisi tersebut.

Baca juga: Teknik pijat pada bayi saat alami pilek hingga batuk berdahak

Baca juga: Sepuluh langkah memijat bayi

Baca juga: Pijat bayi bangun interaksi bayi dengan orang tua

Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023