Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menggelar kegiatan doa lintas agama dan lomba kerohanian yang diikuti personel kepolisian dalam memperkuat aspek kultural sumber daya manusia Korps Bhayangkara serta mempererat persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa.

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dalam kegiatan doa lintas agama di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Jumat, mengatakan selain nilai-nilai Tribarata dan Catur Prasetya, nila-nilai agama dalam lomba kerohanian yang digelar oleh Polri tersebut menjadi salah satu yang harus dipedomani oleh personel Polri.

“Ini terus dilakukan untuk mencari dan mendorong anggota agar betul-betul bisa melaksanakan utamanya penguatan di aspek kultural. Selain nilai-nilai Tribrata dan Catur Prasetya, nila-nilai agama jadi salah satu yang harus dipedomani,” kata Sigit.

Menurut jenderal bintang empat itu nila-nilai agama harus dipegang oleh seluruh anggota Polri agar terhindar dari perbuatan yang melanggar.

Lomba kerohanian yang digelar dalam rangkaian menyambut HUT ke-77 Bhayangkara itu di antaranya lomba MTQ untuk anggota Muslim, menyanyi solo dan beregu, vocal grup untuk nasrani, lomba membaca Sloka untuk umat Hindu, dan baca Dharma Panca untuk umat Budha.

“Nilai agama sebagai pegangan untuk bisa terus melakukan hal-hal yang bersifat baik dan menghindari hal-hal yang bersifat pelanggaran,” kata Sigit.

Doa lintas agama dihadiri Panglima TNI Laksamana Yudho Margono, Ketua KPU Hasyim Asy’ari dan pemuka agama dari seluruh agama.

Baca juga: Listyo Sigit: Nilai perjuangan pahlawan jadi motivasi Polri
Baca juga: 22 pati Polri terima Bintang Bhayangkara Pratama


Peserta doa diikuti seluruh elemen masyarakat, organisasi kepemudaan, ormas dan seluruh perwakilan lintas agama.

“Doa bersama, doa lintas agama, kegiatan yang kami laksanakan hari ini merupakan rangkaian HUT ke77 Bhayangkara yang dilaksanakan besok (Sabtu-red),” katanya.

Tidak hanya itu, kata Sigit, Polri juga melakukan revitalisasi situs budaya dan agama sebanyak 77 situs.

Mantan Kabareskrim Polri itu menyebut kegiatan revitalisasi situs budaya dan agama tersebut menjadi upaya bersama merawat keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.

Keberagaman, lanjut dia, adalah kekuatan bangsa Indonesia yang perlu dijaga, dirawat bersama agar tercipta persatuan dan kesatuan.

“Ini tentunya menjadi modal kita untuk menjaga persatuan dan kesatuan yang kita miliki,” katanya.

Pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan, kata Sigit, karena sebentar lagi Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi Pemilu 2024 yang diharapkan dapat berjalan damai.

“Keberagaman yang kita miliki menjadi alat untuk memperkuat persatuan dan kesatuan hingga hasil dari pemilu tersebut betul-betul bisa memperoleh, terpilih calon pemimpin nasional yang bisa menjaga merawat kebhinekaan yang ada, merawat keberagaman yang ada sebagaimana modal untuk bersama-bersama mewujudkan Indonesia maju menuju visi Indonesia Emas 2045,” ujar Sigit.

Puncak peringatan HUT ke- 77 Bhayangkara diisi dengan kegiatan upacara serta syukuran yang dipusatkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (1/7), rencananya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo selaku inspektur upacara.

Baca juga: Pengamat yakini keseriusan kapolri teguhkan visi "Polri Presisi"
Baca juga: Polri distribusikan 9.300 hewan kurban dan 10 ton rendang


Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023