Yogyakarta (ANTARA News) - Korban luka akibat gempa bumi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 27 Mei lalu dan dinyatakan positif terinfeksi tetanus kini dirawat tersendiri di ruang isolasi setiap rumah sakit. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DIY, dr Bondan Agus Suryanto kepada wartawan, Sabtu, mengatakan saat ini korban gempa terinfeksi tetanus yang dirawat di rumah sakit tercatat 37 orang. "Korban yang terinfeksi tetanus saat ini sebanyak 37 orang. Rinciannya di Kabupaten Bantul 27 orang, Kota Yogyakarta enam orang, Kabupaten Kulonprogo dua orang, dan Kabupaten Sleman dua orang. Mereka ini dirawat khusus di ruang isolasi untuk mencegah penularan," katanya. Rumah sakit yang merawat pasien terinfeksi tetanus adalah Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah dan RSUD Panembahan Senopati di Bantul, RSUP Sardjito, RS Bethesda, RS Panti Rapih dan RS PKU Muhammadiyah di Kota Yogyakarta. "Tetanus bisa berdampak pada kematian karena memicu otot pernafasan menjadi lemah, akibatnya korban akan sulit bernafas," katanya. Dia mengatakan, infeksi tetanus ini berawal dari luka pada korban, karena itu disarankan warga yang mengalami luka agar selalu dibersihkan dan memeriksakan diri ke rumah sakit untuk disuntik serum antitetanus. Sedangkan masa inkubasi tetanus antara tiga hari hingga tiga minggu dengan gejala penderita mengalami kejang dan kaku otot. "Tetanus biasanya menyerang pertama kali pada mulut, sehingga mulut terasa kaku, setelah itu baru menyerang organ tubuh lain. Untuk penyembuhannya, tergantung berat ringannya penyakit tersebut," ujarnya. Bondan lebih lanjut mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan sosialisasi agar warga yang menjadi korban gempa waspada terhadap penyakit tetanus dengan mengimbau korban agar memeriksakan diri ke rumah sakit untuk segera ditangani. Penderita nanti akan diberi suntik serum antitetanus dan imunoglobulin. "Serum antitetanus berasal dari hewan, sedangkan imunoglobulin adalah serum antitetanus yang berasal dari manusia," katanya. Ia juga mengimbau warga yang sedang memperbaiki rumah untuk berhati-hati dan segera berobat ke rumah sakit jika mengalami luka untuk diberi suntikan antitetanus.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006