Kairo (ANTARA News) - Seorang perwira militer dan dua prajurit cedera dalam bentrokan antara pemrotes dan pasukan keamanan di Port Said di Mesir utara pada Ahad (3/3), kata Helmy el-Hefny, Wakil Menteri Kesehatan di Port Said, kepada Xinhua.

Meskipun harian online milik pemerintah Ahram dengan mengutip keterangan satu sumber militer melaporkan seorang prajurit tewas, Abdel Rahman Farag --yang bertugas di rumah sakit Port Said-- menegaskan tiga orang cedera dan seorang prajurit berada dalam kondisi kritis.

Menurut satu pernyataan yang dikeluarkan oleh Angkatan Bersenjata Mesir di laman resmi Facebooknya, bentrokan antara pemrotes dan pasukan keamanan telah menewaskan seorang prajurit --yang ditembak di tengkuk oleh orang yang tak dikenal.

Pernyataan itu membantah laporan sebelumnya bahwa seorang prajurit tewas selama baku-tembak antara personel Angkatan Bersenjata dan polisi. Ia mendesak warga di Port Said agar tidak mendekati markas gubernur atau lembaga yang dijaga oleh personel Angkatan Bersenjata demi keselamatan nyawa mereka.

Lebih dari 310 orang cedera pada Ahad, dalam bentrokan antara pasukan keamanan dan pemrotes mengenai penyerahan tahanan di pantai Gubernuran Port Said, Mesir, demikian lapor Xinhua. Sementara itu, kerusuhan telah memasuki pekan ketiga di wilayah tersebut, kata Kementerian Kesehatan.

Pemrotes bentrok dengan polisi, sementara Kementerian Dalam Negeri memutuskan untuk memindahkan 29 tahanan yang menunggu putusan mengenai kerusuhan tragis saat pertandingan sepak bola sehingga menewaskan lebih dari 70 orang pada Februari tahun lalu, guna menghindari kerusuhan, kata kantor berita resmi Mesir, MENA.

Sebanyak 200 orang dari keluarga tahanan berkumpul di luar kantor Polisi Port Said, setelah mereka mengetahui bahwa keluarga mereka akan dipindah ke penjara yang tidak diketahui.

Pemrotes melempar bom bensin dan bola api ke bangunan kantor polisi dan membakar satu mobil polisi, sementara petugas keamanan membalas dengan gas air mata guna membubarkan massa.

Di tempat lain di Mesir, puluhan pemrotes menghalangi jalan el-Bahr di Bundaran Shoon di Kota Mahalla, Gharbiya, dengan penghalang jalan dan ban yang dibakar. Pemrotes juga melemparkan batu ke arah mobil yang lewat.

Dalam kejadian lain demonstran di Bundaran At-Tharir di pusat kota Kairo menaruh ban yang dibakar di pintu masuk bundaran tersebut, sehingga arus lalu lintas benar-benar terhenti. Sementara itu Kementerian Dalam Negeri memerintahkan semua personel polisi lalu lintas agar meninggalkan bundaran tersebut untuk menghindari bentrokan lebih jauh, kata MENA.

Pada Ahad pagi, protes dilakukan oleh sekelompok penggemar sepak bola yang berada di Kairo di Jalan Salah Salem --yang menuju Bandar udara Internasional, sehingga menghalangi Menteri Luar Negeri AS John Kerry naik kereta tepat pada waktunya.

Pemrotes benar-benar menutup jalan itu, setelah sebagian pemrotes membakar ban mobil, membuat penumpang meninggalkan mobil dan bergegas jalan kaki agar tidak tertinggal pesawat mereka. (C003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013