Belum dipastikan penyebab puluhan warga itu mengungsi karena yang terpenting kita membantu mereka tiba di Kenyam,
Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 63 warga Distrik Kroptak, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan dengan berjalan kaki selama empat hari mengungsi hingga ke Kampung Kendibam, Distrik Kenyam.

Kapolres Nduga AKBP Rio Aleksander Penelewan saat dihubungi ANTARA dari Jayapura, Sabtu mengakui, sebanyak 63 warga Distrik Kroptak yang mengungsi itu terdapat sembilan orang balita.

Puluhan pengungsi itu tiba di Kenyam, Sabtu (1/7) 2023 dini hari setelah dijemput aparat keamanan di Kampung Kendibam menggunakan truk.

Sebelumnya Kepala BPBD Kenyam dan tokoh agama mendatangi polres untuk meminta bantuan pengamanan terhadap masyarakat yang mengungsi dari Kroptak.

"Belum dipastikan penyebab puluhan warga itu mengungsi karena yang terpenting kita membantu mereka tiba di Kenyam, " kata Rio.

Pihaknya menduga mengungsinya puluhan warga Kroptak itu kemungkinan karena adanya gangguan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sehingga masyarakat ketakutan dan keluar dari kampungnya.

"Walaupun demikian untuk memastikan penyebabnya kami akan meminta keterangan dari warga," katanya.

Ketika ditanya tentang situasi kamtibmas di wilayah Polres Nduga, kapolres mengaku relatif kondusif walaupun anggota tetap siaga dan waspada.

"Anggota tidak boleh lengah karena saat itulah KKB akan melakukan serangannya, "  demikian Rio Aleksander Penelewan.


Baca juga: Kapolres Nduga: YL berperan sebagai intel KKB di Kenyam

Baca juga: Kapolda Papua minta Penjabat Bupati Nduga bantu bebaskan sandera

Baca juga: Polda Papua masih selidiki motif teror penembakan di Bandara Nduga

Baca juga: Pencarian pilot Susi Air dipusatkan di wilayah Kabupaten Nduga

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023