Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh mengatakan bahwa peningkatan kepercayaan publik terhadap Polri menjadi 76,4 persen merupakan wujud keberhasilan institusi tersebut menjalankan evaluasi dari masyarakat.

“Tingkat kepercayaan masyarakat ke Polri naik hingga angka 76,4 persen, ini membuktikan komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengejar evaluasi masyarakat atas kinerja Polri yang dinilai belum optimal, akhirnya bisa sukses tercapai dengan hasil istimewa,” ujar Khairul Saleh dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Khairul Saleh berpandangan bahwa hasil survei ini merupakan wujud kembalinya penghargaan masyarakat terhadap kinerja kepolisian yang sempat terpuruk setahun lalu, tepatnya bulan Agustus, di mana hasil survei kepercayaan terhadap institusi Polri menyentuh angka paling rendah, yaitu 49,8 persen.

“Sudah sepantasnya penghargaan dan apresiasi khusus saya kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan seluruh jajarannya yang telah berhasil menghantarkan kritik dan masukan dari masyarakat menjadi semangat menghadirkan perbaikan atas pelayanan terhadap masyarakat,” tuturnya.

Meskipun demikian, ia meminta kepada Kapolri dan jajaran Korps Bhayangkara untuk tidak lengah dari hasil survei tersebut.

Karena, tutur dia, hasil survei bukan untuk melenakan, melainkan mesti dibarengi kerja yang lebih serius lagi, mengingat pekerjaan rumah Kepolisian RI masih teramat besar dan makin berat.

Di tengah naiknya penghargaan masyarakat atas kinerja institusi Polri ini, dia minta kepada Kapolri untuk tidak kehilangan perhatian atas titik lemah yang masih menjadi kritik dan evaluasi masyarakat terhadap kinerja aparat kepolisian.

“Khususnya menyangkut penegakan disiplin pada anggota kepolisian yang terlibat perkara pidana dan asusila,” kata Khairul Saleh.

Ia meyakini Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan memegang komitmen dengan kokoh atas apa yang disampaikannya beberapa bulan yang lalu, bahwa kepercayaan publik adalah hal yang mutlak, harga mati yang harus diperjuangkan.

“Komitmen ini tentunya bernilai tinggi di mata masyarakat. Oleh karena itu, apa yang sering kita lakukan, masukan kepada Kapolri bahwa pendekatan humanis dalam menegakkan keadilan, wajib menjadi kunci utama tanpa harus mengurangi sikap tegas dan wibawa institusi Polri,” ujarnya.

Sebelumnya, hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat kepercayaan publik terhadap Polri telah pulih sejak kasus yang menimpa eks Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo karena kini telah mencapai 76,4 persen.

“Ternyata, kurang dari setahun, polisi berhasil memulihkan citranya,” ujar Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Evaluasi Publik Atas Kinerja Lembaga Penegak Hukum dan Perpajakan’ secara virtual, dipantau dari Jakarta, Minggu (2/7).

Indikator menemukan tingginya kepercayaan publik yang optimistis Kapolri Jenderal Listyo Sigit mampu melakukan pembenahan internal. Menurut Burhanuddin, mayoritas percaya kepolisian saat ini mampu melakukan pembenahan internal.

“Yang cukup percaya angkanya mencapai 66,8 persen. Sementara yang sangat percaya 2,9 persen. Jika ditotal, angkanya menjadi 69,7 persen,” kata Burhanuddin.

Hasil ini diketahui Indikator usai melakukan survei dalam rentang 20-24 Juni 2023, menempatkan 1.220 responden yang berasal dari seluruh provinsi. Responden ditentukan dengan asumsi metode simple random sampling, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dan "margin of error" sebesar 2,9 persen.

Baca juga: Presiden ingatkan Kemhan Polri BIN kejaksaan hati-hati membeli barang
Baca juga: IPTI apresiasi Kapolri terapkan "restorative justice"
Baca juga: Ketua MPR apresiasi kinerja Polri di bawah kepemimpinan Listyo

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023