Seoul (ANTARA) - Korea Utara dan Jepang bulan lalu mengadakan pertemuan tingkat kerja beberapa kali mengenai penculikan oleh Pyongyang terhadap warga Jepang pada masa lalu, menurut harian Korea Selatan yang mengutip sejumlah sumber.

Para pejabat Korut dan Jepang telah bertemu dua kali di negara ketiga, seperti China dan Singapura, menurut laporan harian Dong-A Ilbo.

Sementara Korut menganggap masalah itu usai, laporan tersebut mengatakan jika pembicaraan masih berlanjut, Pyongyang dan Tokyo kemungkinan mengadakan pertemuan tingkat yang lebih tinggi pada masa yang akan datang.

Jepang sebelumnya telah memberitahu Amerika Serikat mengenai pertemuan tingkat kerja itu, menurut laporan harian tersebut.

Berita mengenai pertemuan itu muncul setelah Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada akhir Mei berjanji untuk mengadakan negosiasi bilateral tingkat tinggi dan mengatur konferensi dengan pemimpin Korut Kim Jong Un, mendesak wakil menteri luar negeri Korut untuk mengatakan "tidak ada alasan" bagi kedua negara "untuk tidak bertemu."

Sejak lima korban penculikan dibawa kembali ke Jepang pada 2002, Tokyo meminta pemulangan 12 korban lainnya yang secara resmi diakui telah diculik oleh Korea Utara pada 1970-an dan 1980-an.

Laporan itu juga mengatakan Korut tampaknya telah menilai bahwa berdialog dengan Tokyo dapat mendorong perpecahan antara Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat, mengutip sumber tersebut.

Juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan Koo Byoung Sam dalam pengarahan pers rutin pada Senin mengatakan bahwa tidak ada konfirmasi dari Korsel mengenai pertemuan itu.

Sumber: Kyodo-OANA

Baca juga: PM Jepang janji tuntaskan masalah penculikan oleh Korut

Baca juga: Jepang-Korut adakan pertemuan bahas penculikan saat perang dingin

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023