Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp760 miliar dalam lelang lima seri sukuk negara atau surat berharga syariah negara pada Selasa dengan penawaran yang masuk dari peserta lelang mencapai Rp3,39 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyebutkan penawaran yang masuk untuk seri SPN-S06092013 mencapai Rp2,10 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 4,00 persen dan tertinggi 5,00 persen. Pemerintah memenangkan sebesar Rp720 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,097 persen.

Penawaran yang masuk untuk PBS001 sebesar Rp328 miliar dengan imbal hasil terendah masuk 5,156 persen dan tertinggi 5,656 persen. Tidak ada yang dimenangkan atas penawaran yang masuk pada seri ini.

Penawaran yang masuk untuk PBS002 sebesar Rp101 miliar dengan imbal hasil terendah masuk 5,625 persen dan tertinggi 6,00 persen. Pemerintah memenangkan sebesar Rp10 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,625 persen dan tingkat imbalan 5,45 persen.

Penawaran yang masuk untuk PBS003 sebesar Rp101 miliar dengan imbal hasil terendah masuk 6,375 persen dan tertinggi 6,625 persen. Pemerintah memenangkan sebesar Rp30 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,376 persen dan tingkat imbalan 6,00 persen.

Sementara penawaran masuk untuk seri PBS004 sebesar Rp752 miliar dengan imbal hasil terendah 6,625 persen dan tertinggi 7,00 persen. Tidak ada yang dimenangkan dari penawaran yang masuk untuk PBS004 tersebut.

Jumlah dimenangkan sebesar Rp760 miliar itu lebih rendah dari target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp1,5 triliun. Penjualan sukuk negara melalui lelang itu ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan APBN 2013.

SPN-S06092013 (penerbitan baru) akan jatuh tempo 6 September 2013 dengan imbalan secara diskonto dan aset acuan barang milik negara berupa tanah dan bangunan.

Seri PBS002 (penjualan kembali) akan jatuh tempo 15 Januari 2022 dan dengan imbalan 5,45 persen. Seri PBS003 (penjualan kembali) akan jatuh tempo 15 Januari 2027.
(A039/N002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013