Hong Kong (ANTARA) - Saham-saham di bursa Asia menguat pada Selasa sore, setelah bank sentral Australia mempertahankan suku bunga stabil, yang membantu meredakan kekhawatiran investor tentang pengetatan kebijakan oleh bank sentral.

Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang naik tipis 0,38 persen pada Selasa sore, membalikkan penurunan ringan di pagi hari.

Saham Australia, indeks S&P/ASX 200 berakhir bertambah 0,45 persen, setelah Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan suku bunga di 4,10 persen, mengatakan ingin lebih banyak waktu untuk menilai dampak dari kenaikan di masa lalu.

Tanda-tanda permintaan global yang terbatas di tengah kenaikan suku bunga membuat bank-bank sentral gelisah, kata Gary Ng, ekonom senior untuk penelitian tematik Asia-Pasifik di Natixis.

"Bank-bank sentral, terutama yang berada di kawasan Asia Pasifik, tidak punya pilihan selain menyeimbangkan kembali sikap hawkish mereka," katanya.

Sikap yang kurang hawkish itu, bersama dengan tanda-tanda bahwa China mendorong untuk mendukung yuan, menopang pasar, katanya.

Matt Simpson, analis pasar senior di City Index, mengatakan jeda kenaikan suku bunga oleh bank sentral Australia "datang sebagai bantuan untuk penguatan ekuitas".

"ASX tampaknya bertekad untuk mencapai 7.300 minggu ini. Tapi mungkin perlu mencari sentimen global untuk mempertahankan kenaikan baru-baru ini," tambahnya.

Indeks Nikkei Jepang ditutup turun 0,9,8 persen karena investor keluar dari beberapa posisi bullish setelah indeks acuan ditutup pada level tertinggi 33 tahun di sesi sebelumnya.

Indeks saham-saham unggulan China CSI300 berakhir naik tipis 0,16 persen, indeks komposit Shanghai juga menguat sedikit 0,04 persen, serta Indeks Hang Seng Hong Kong bertambah 0,51 persen dipimpin oleh perusahaan-perusahaan teknologi.

Saham berjangka E-mini S&P 500 AS datar di perdagangan Asia. Indeks saham Wall Street mengakhiri sesi singkat pada Senin (3/7/2023) naik sedikit bersama dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Sebagian besar Wall Street ditutup untuk hari libur umum Hari Kemerdekaan AS pada Selasa waktu setempat.

Pada awal perdagangan Eropa, pan-region Euro Stoxx 50 berjangka dan DAX berjangka Jerman naik tipis sekitar 0,2 persen, sementara FTSE berjangka Inggris hampir datar.

Investor sekarang mengawasi beragam data ekonomi menjelang laporan laba kuartal kedua untuk lebih banyak isyarat perdagangan, sementara ketidakpastian tetap ada di jalur kebijakan Federal Reserve AS, kata Manishi Raychaudhuri, kepala penelitian ekuitas Asia Pasifik di BNP Paribas.

Risalah dari pertemuan terakhir The Fed akan dirilis akhir pekan ini, yang dapat memberikan petunjuk tambahan tentang arah kebijakan tetapi juga menyuntikkan beberapa volatilitas, katanya.

"Jika Fed terlalu memperketat dan memutuskan untuk melakukan kenaikan suku bunga lebih dari dua kali seperti yang diperkirakan pasar secara luas, maka ada kekhawatiran bahwa resesi mungkin berubah menjadi lebih dalam dari apa yang diperhitungkan," kata Raychaudhuri.

Ketegangan geopolitik juga bertahan, katanya, dengan kontrol ekspor China pada mineral menambah lebih banyak ketidakpastian seputar hubungan perdagangan global.

Di pasar mata uang, indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik sedikit ke 102,97.

Harga minyak tetap stabil pada Selasa, setelah menetap satu persen lebih rendah di sesi sebelumnya, karena pasar menimbang kesengsaraan pasokan dari pemotongan Agustus oleh eksportir utama Arab Saudi dan Rusia terhadap data ekonomi yang menunjukkan permintaan lemah.

Minyak mentah Brent naik 0,6 persen menjadi diperdagangkan di 75,07 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS juga bertambah 0,6 persen menjadi diperdagangkan di 70,2 dolar AS per barel.
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023