Bangka, Bangka Belitung (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) menginisiasi pembentukan koperasi nelayan di wilayah Lingkungan Nelayan 1, Sungailiat, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung guna pemberdayaan ekonomi warga Kampung Natak.

Menteri Sosial Tri Rismaharini di lokasi, Selasa, menyebut bahwa permasalahan yang kerap kali ditemukan adalah para nelayan yang terpaksa berutang ke rentenir untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Dia mengatakan pendapatan para nelayan seringkali habis untuk dipakai sekali waktu, dan bergantung dengan musim tangkapan ikan.

“Yang harus kita lakukan adalah kita harus supporting dia untuk men-support minimal dia ada turunnya agak panjang. Sehingga dia turun (kapal), dia udah dapat income (pemasukan) baru, jadi bukan habis. Saat ini mulai menurun (pendapatannya), caranya dengan bentuk koperasi,” ujar Mensos Risma.

Mensos mengatakan koperasi tersebut bisa dalam bentuk salah satunya koperasi simpan pinjam, agar ke depannya para nelayan dapat mengatur harga hasil tangkapan.

“Supaya tidak ada orang di luar yang mengatur harga itu kecuali koperasi itu. Kalau disepakati bersama, maka harga itu bisa dikontrol sehingga mereka bisa stabil hidupnya,” ujar dia.

Mensos mengatakan pembentukan koperasi nelayan harus berproses dari permohonan izin dari Pemerintah Daerah, kemudian mengajukan ke Kemensos.

Upaya ini dilakukan agar para nelayan bisa tetap bertahan dalam kondisi ekonomi apapun, dan pada jangka panjangnya dapat meningkatkan penghasilannya secara mandiri.

Dalam kunjungan kerjanya, Mensos Risma menyerahkan bantuan 51 kapal 5 GT kepada nelayan di Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Selatan. Penyerahan dilakukan di Kampung Natak, Lingkungan Nelayan 1, Sungailiat.

Semua kapal berjenis fiber dibuat di lokasi dimana 15 kapal dibuat di Sungai Liat, 10 unit di Belinyu, dan 26 unit di Toboali Bangka Selatan. Daya tampung ikan maksimal adalah 2 ton.

Total bantuan berupa 51 unit kapal penangkap ikan 5GT senilai total Rp.13.230.862.000,-

Selain kapal nelayan, Kemensos melalui Sentra Mulya Jaya di Jakarta memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) berupa 7 alat bantu dengar untuk 2 lansia dan 5 penyandang disabilitas rungu wicara asal Sungailiat.

Baca juga: Mensos Risma serahkan bantuan atensi untuk balita bocor jantung

Baca juga: Mensos: 3T jadi lokasi penanganan kemiskinan agar warga hidup mandiri

Baca juga: Menteri Sosial bantu bangun 100 unit rumah tahan bencana di Malaka

 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023