Berlin (ANTARA News) - Pemerintah memperkirakan transaksi yang bisa diraup Indonesia dalam pameran pariwisata internasional ITB Berlin 2013 bakal naik 50 persen dari nilai transaksi 2012 yang mencapai Rp2,14 triliun.

Alasan yang mendukung kenaikan transaksi itu, menurut Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, antara lain kedudukan Indonesia yang sekarang menjadi negara mitra resmi (official partner country) ITB Berlin.

Sebagai negara mitra resmi, Indonesia diberikan fasilitas untuk menempatkan poster-poster promosi pariwisata di berbagai tempat publik di Berlin serta di seluruh area pameran, kata Sapta Nirwandar kepada wartawan setelah membuka paviliun Indonesia di ITB Berlin, Rabu.

Selain itu, jumlah peserta pameran dari Indonesia pada ITB Berlin 2013 meningkat 50 persen menjadi 90 organisasi dari sekitar 60 organisasi pada 2012.

Di pihak lain, pengeluaran wisatawan asing untuk 2013 diperkirakan naik menjadi 1.133 dolar AS per wisatawan dari sebelumnya 1.118 dolar AS.

"Kalau proyeksi Kementerian Pariwisata kenaikan nilai transaksi 15-20 persen, tetapi saya yakin bisa naik hingga 50 persen, dengan melihat animo peserta pameran yang menghadiri acara pembukaan yang dipenuhi lebih dari 5.000 orang," katanya.

Sebagai negara mitra resmi, Indonesia menjadi tuan rumah pembukaan ITB Berlin pada Selasa malam waktu Berlin. Jumlah yang hadir pada pembukaan itu lebih dari 5.000 orang, melebihi perkiraan sejumlah 4.500 orang. Yang hadir pada acara pembukaan itu disuguhi seluruhnya makanan khas Indonesia sebagai salah satu upaya memperkenalkan Indonesia kepada pasar pariwisata Internasional.

Sementara itu dampak dari kepesertaan di ITB Berlin terhadap jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan naik 15-20 persen dibanding tahun 2012 sebesar 8,6 juta orang.

Dari Indonesia yang ikut pada pameran ITB terdiri dari industri perhotelan dan restoran, spa dan kebugaran, daerah tujuan wisata seperti Raja Ampat dari Papua dan Kabupaten Sawah Lunto dari Sumatera Barat, industri kuliner, dan lain-lain.

Pada ITB Berlin 2013, kata Sapta, Indonesia ingin lebih menjual daerah wisata lain di Indonesia selain Bali, di antaranya Danau Toba, Raja Ampat, Borobudur.

Ketika ditanya soal biaya kepesertaan di ITB Berlin, Sapta menjelaskan bahwa promosi di industri pariwisata dikategorikan sebagai investasi, bukan biaya, dan menyebutkan biaya yang dikeluarkan untuk kepesertaan ITB Berlin sekitar Rp60 miliar.

"Tetapi nilai Rp60 miliar tidak seberapa dengan nilai transaksi yang diharapkan lebih dari Rp2,6 triliun," katanya membandingkan ongkos yang dikeluarkan dengan pendapatan yang diharapkan.

(B012)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013