Sydney (ANTARA) - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada Rabu mengatakan keputusan Hong Kong dengan menyediakan hadiah untuk memburu dua penduduk Australia adalah hal yang "tidak dapat diterima."

Kedua penduduk Australia tersebut merupakan bagian dari delapan warga asing aktivis demokrasi yang diburu berdasarkan undang-undang keamanan nasional.  

Pemimpin Hong Kong John Lee pada Selasa (4/7) mengatakan delapan aktivis asing di Hong Kong yang sudah diterakan dalam surat penangkapan atas tuduhan melanggar keamanan nasional dan bahwa mereka akan "diburu seumur hidup".

Polisi menyediakan hadiah sebesar satu juta dolar Hong Kong (Rp1,918 miliar) bagi mereka yang bisa memberikan informasi untuk menangkap delapan aktivis tersebut. 

Delapan aktivis tersebut termasuk Kevin Yam, warga negara Australia asal Melbourne, dan Ted Hui, mantan anggota DPR Hong Kong yang bermukim di Australia sejak 2021.

"Itu tidak bisa diterima," kata Albanese, ketika mengomentari keputusan Hong Kong tersebut dalam wawancara dengan televisi Nine.

"Kita akan terus bekerja sama dengan China di mana kita dapat melakukannya, tapi kita tidak akan menyetujui apa yang memang kita tidak setujui. Dan kita tidak setuju dengan hal yang menyangkut hak asasi manusia," katanya.

Para aktivis tersebut dituduh memprovokasi kekuatan asing agar menerapkan sanksi terhadap China dan Hong Kong. Mereka mereka diburu di bawah undang-undang keamanan nasional yang diterapkan China terhadap Hong Kong sejak 2020.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong menyampaikan keprihatinannya atas penerapan undang-undang keamanan nasional yang meluas untuk menangkap atau menekan kalangan pro demokrasi serta masyarakat sipil.

Otoritas China dan Hong Kong mengatakan bahwa undang-undang tersebut berhasil mengembalikan stabilitas yang diperlukan untuk menjaga keberhasilan ekonomi kota pusat finansial Asia tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: Hong Kong bersumpah buru seumur hidup delapan aktivis di luar negeri

Baca juga: China putuskan John Lee sebagai Kepala Eksekutif Hong Kong

 

Warga Hong Kong terbangkan paralayang untuk rayakan Hari Nasional China

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023