Media juga punya peran untuk memelihara stamina KPK, yakni dengan mengkritisi setiap penemuan indikasi penyimpangan pelaksanaan tugas kami,"
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Tim Seleksi Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto mengatakan, media memiliki peran untuk memelihara stamina lembaga tersebut dalam menjalankan tugasnya, yakni mengungkap berbagai kasus korupsi.

"Media juga punya peran untuk memelihara stamina KPK, yakni dengan mengkritisi setiap penemuan indikasi penyimpangan pelaksanaan tugas kami," katanya pada konferensi pers yang bertajuk "Peran Media Dalam Pemberantasan Korupsi" di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Rabu.

Selain itu, Bibit menambahkan, media juga berperan memperkuat independensi, kompetensi dan integritas.

"Media juga membantu keberadaan KPK sebagai lembaga yang ditugasi memberantas korupsi," katanya.

Bibit mengatakan media juga berperan untuk menyiarkan keberhasilan-keberhasilan KPK di segenap bidang, seperti pendidikan antikorupsi dan terbentuknya komunitas-komunitas antikorupsi.

Dia menyebutkan pemeliharaan stamina KPK merupakan salah satu dari kelima peran media dalam penegakan hukum, meliputi pengawasan internal aparat penegak hukum, proses pelaporan, pencegahan dan penindakan korupsi.

Menurut dia, masih ada perbedaan pandangan di kalangan masyarakat tentang tindak pidana korupsi.

"Belum semua kalangan masyarakat sepakat bahwa korupsi itu adalah tindak kejahatan," katanya.

Dia menyebutkan sebagian orang menganggap korupsi tersebut sebagai kebiasaan, manajemen beru kemudian sebagai kejahatan.

"Sebagai kebiasaan ini yang merusak moral bangsa, sementara jika negara merasa dirugikan ini sudah masuk tahap manajemen," katanya.

Bibit menjelaskan penyebab munculnya tindakan kejahatan korupsi terjadi jika bertemunya unsur-unsur niat, kemampuan untuk melakukan, kesempatan dan target yang cocok.

Dia juga menjelaskan korupsi ibarat bongkahan es, penyebabnya jauh lebih besar dan sulit diberantas daripada aksinya (gunung es).

"Jika KPK sendiri yang memberantas, kami akan babak belur. Kami berharap masyarakat jangan hanya jadi penonton tetapi juga maju bersama berantas korupsi," katanya.
(J010/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013