New York (ANTARA News) - Harga minyak mentah turun pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena Badan Informasi Energi AS merilis laporan mingguan yang menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah naik 3,8 juta barel untuk pekan yang berakhir 1 Maret.

Minyak mentah light sweet untuk pengiriman April turun 39 sen, atau 0,43 persen, menjadi menetap di 90,43 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor Xinhua.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman April turun 0,5 persen menjadi ditutup pada sekitar 111 dolar AS per barel.

Badan Informasi Energi (EIA) AS melaporkan bahwa persediaan minyak naik 3,8 juta barel menjadi 381,4 juta barel untuk pekan yang berakhir 1 Maret, melebihi perkiraan kenaikan 1,1 juta barel.

Laporan juga menunjukkan penurunan sebesar 0,6 juta barel untuk bensin, yang merupakan penarikan keempat berturut-turut, dan penarikan 3,8 juta barel untuk sulingan.

Pada perdagangan Rabu, harga minyak mentah turun, mengimbangi kenaikan sebelumnya karena ketidakpastian setelah kematian Hugo Chavez, Presiden Venezuela, produsen minyak mentah utama Amerika Latin.

Sebagai anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Venezuela memiliki cadangan minyak terbukti terbesar di dunia. Pemerintah mengatakan Venezuela memproduksi tiga juta barel minyak per hari.

Sejauh ini para analis tidak memperkirakan untuk melihat perubahan besar dalam produksi minyak Venezuela, namun ketidakpastian dari pemilihan presiden dapat memberikan tekanan pada harga minyak.

Di sisi ekonomi, laporan bulanan ADP National Employment menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan AS mempekerjakan 198.000 pekerja lebih banyak pada Februari, merupakan tanda positif bagi pasar tenaga kerja AS. (A026/S004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013