Cirebon (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jawa Barat, menyatakan dari 9.268 jamaah haji asal Embarkasi Kertajati, tercatat sebanyak 15 orang meninggal dunia di Tanah Suci, sedangkan sisanya akan mulai dipulangkan pada Minggu (9/7).

"Sampai per tanggal 5 Juli 2023 jamaah haji yang wafat di tanah suci berjumlah 15 orang," kata Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah, Kemenag Jabar Boy Hari Novian saat dihubungi melalui telepon seluler di Cirebon, Rabu.

Ia mengatakan jamaah haji yang meninggal tersebut sudah dimakamkan langsung di Tanah Suci, dan dipastikan tidak dibawa pulang ke Tanah Air.

Menurutnya Embarkasi Kertajati sendiri memberangkatkan jamaah haji asal Kabupaten/Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Subang, dan Sumedang, dengan jumlah keseluruhan mencapai 9.268 orang.

Saat keberangkatan dari Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati yang berada di Kabupaten Majalengka, kata Boy, mereka terbagi menjadi 25 kelompok terbang (kloter).

"Untuk totalnya di Embarkasi Kertajati terdapat 25 kloter dengan jumlah jamaah haji 9.268 orang," tuturnya.

Sementara itu untuk yang sakit atau kepulangannya ditunda, saat ini masih belum diketahui, karena untuk kloter pertama yang berasal dari Kabupaten Majalengka, juga baru akan mendarat di BIJB Kertajati pada Minggu 9 Juli 2023.

Ia menambahkan untuk kloter pertama mereka akan langsung pulang ke daerah masing-masing, tanpa kembali ke Asrama Haji Indramayu, hal ini dilakukan untuk efisiensi.

"Kloter pertama terbang dari Jeddah, Arab Saudi pada Sabtu (8/7) malam, dan tiba di Bandara Kertajati Minggu (9/7) sekitar jam 15.55 WIB," katanya.

Baca juga: Embarkasi Kertajati mulai terbang jamaah calon haji langsung ke Jeddah

Baca juga: Calon haji Cirebon mulai diberangkatkan ke Asrama Haji Indramayu

Baca juga: GACA Saudi setujui penggunaan Bandara Kertajati pada musim haji 1444H

 

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023