Jakarta (ANTARA) - Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuw mengatakan komunikasi risiko dan pelibatan masyarakat (risk communication and community engagement/RCCE) merupakan salah satu pilar utama sebagai respons penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia.

"RCCE menjadi salah satu pilar utama respons penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia dan terus berlanjut hingga saat ini sebagai pilar pendukung keberhasilan vaksinasi," kata Maxi dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Dalam upaya meningkatkan kolaborasi pemerintah dan swasta untuk memberikan pelayanan inklusif, Maxi mengatakan maka diperlukan RCCE terutama untuk mencapai kelompok rentan. RCCE terbukti menjadi komponen penting dalam merespons masalah kedaruratan kesehatan masyarakat.

Menurut Maxi, strategi vaksinasi inklusi menargetkan 21,5 juta lansia serta 141,2 juta masyarakat umum dan rentan termasuk kelompok disabilitas, orang dengan komorbid, masyarakat adat dan kelompok marginal lainnya.

Baca juga: Kemenkes: Stok 5 juta vaksin COVID-19 cukup hingga akhir tahun

Data SATUSEHAT pada 1 Juli 2023 menunjukkan sebanyak lebih dari 452 juta suntikan telah diberikan kepada masyarakat dan lebih dari 64 persen dari total populasi Indonesia telah menerima vaksinasi primer lengkap.

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine Berliana Tumiur Hutapea mengatakan bahwa kolaborasi pentahelix menjadi faktor utama yang membuat Indonesia masuk dalam lima besar negara di dunia yang paling sukses melakukan vaksinasi.

Selama pandemi COVID-19 berlangsung, imbuh Prima, Kemenkes juga telah menjalankan sejumlah langkah strategis guna mempercepat pemerataan cakupan vaksinasi pada kelompok berisiko tinggi.

"Kementerian Kesehatan selama masa pandemi telah melakukan tiga strategi, yang pertama, inovasi di jalur vaksinasi, yaitu dengan melibatkan lintas sektor," kata Prima.

Strategi lain yang dilakukan Kemenkes yaitu inovasi pada kebijakan seperti menerbitkan Surat Edaran Menkes Tahun 2021 tentang percepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi kelompok-kelompok tertentu dan penyederhanaan formulir skrining.

Baca juga: Kemenkes bertanggung jawab biayai vaksinasi COVID-19

Sementara inovasi pelaksanaan vaksinasi inklusif menjadi strategi ketiga yang dijalankan Kemenkes mulai dari pendaftaran hingga pengantaran yang didukung oleh organisasi masyarakat, rekan-rekan dari organisasi profesi dan keagamaan, serta melakukan integrasi dengan layanan-layanan primer lain yang sudah ada di masyarakat.

Atas keberhasilan Indonesia dalam mengatasi pandemi COVID-19, pemerintah Australia pun turut mengapresiasi kinerja pemerintah Indonesia. Apresiasi itu disampaikan melalui Minister Konselor bagian Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Kedutaan Besar Australia di Jakarta Madeleine Moss dalam webinar yang diselenggarakan oleh Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) pada Selasa (4/7).

Baca juga: Kemenkes: WHO belum klasifikasikan EU.1.1 virus yang harus diwaspadai

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023