Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyatakan Presiden Jokowi telah membuktikan aksi nyata kerja sama Indonesia dan Australia selama periode kepemimpinannya.

"Presiden Joko Widodo menunjukkan kepemimpinan yang konkrit dalam hubungan Indonesia-Australia," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Hal itu disampaikan Meutya dalam Forum Indonesia-Australia yang diselenggarakan secara hybrid oleh University of Melbourne, Australia, dengan Tema "Australia-Indonesia Relations in the Twilight of the Jokowi Years”. Forum itu menghadirkan Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid dan Dubes Australia untuk Indonesia Tahun 2018-2021 Gary Quinlan sebagai narasumber.

Meutya menyebut kepemimpinan dan aksi nyata Presiden Joko Widodo membuat hubungan Indonesia-Australia mengalami penguatan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Jokowi sampaikan hal prioritas tingkatkan bilateral RI-Australia
Baca juga: Jokowi sebut kemitraan IA-CEPA tingkatkan perdagangan hingga 90 persen


Kedua negara, katanya, berhasil mengimplementasikan berbagai kerja sama strategis, di antaranya "Comprehensive Strategic Partnership" (CSP) yang berisi lima pilar penting, kerja sama ekonomi, pembangunan, menghubungkan orang, keamanan, kerja sama maritim, stabilitas, dan kemakmuran Kawasan Indo-Pasifik.

Selain itu, papar dia, Presiden Jokowi berhasil mengimplementasikan kerja sama menjadi suatu hasil nyata yang bisa berdampak positif bagi kedua negara.

Dia mencontohkan jika melihat data perdagangan Indonesia-Australia yang meningkat di era Joko Widodo mencapai 12,64 miliar dolar AS pada tahun 2021 yang merupakan rekor tertinggi sejak tahun 1989. Dengan nilai perdagangan tersebut, maka Australia menjadi mitra dagang terbesar ke-10 bagi Indonesia dengan kontribusi sekitar 2,95 persen terhadap total nilai perdagangan barang Indonesia.

Hal yang sama diakui Gary Quinlan, dia berpendapat bahwa banyak kerja sama bilateral Australia-Indonesia yang direalisasikan di lapangan, seperti IA-CEPA yang berpotensi meningkatkan perdagangan Australia-Indonesia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia, Selasa (4/7). Kunjungan ini menjadi balasan setelah PM Albanese melakukan kunjungan resmi ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada 6 Juni 2022.

Dalam pertemuan kedua pemimpin negara, Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese sepakat untuk terus menguatkan kerja sama kedua negara. Selain mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan perdagangan, Indonesia dan Australia memprioritaskan kerja sama di sektor energi bersih.

Pewarta: Fauzi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023