Sleman (ANTARA) - Delegasi ASEAN Women Peace and Security (WPS) bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI melakukan kunjungan di Kalurahan Wedomartani, Ngemplak untuk belajar implementasi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA), Rabu.

Kunjungan belajar Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati beserta delegasi yang terdiri atas para focal point dan perwakilan ACW negara anggota ASEAN, sectoral bodies ASEAN, serta kementerian atau lembaga terkait, diterima Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa.

Kunjungan Menteri PPPA dan delegasi ASEAN WPS merupakan rangkaian pertemuan "Asean Gender Mainstreaming Conference" ini menyasar berbagai kegiatan pemberdayaan perempuan dan anak yang dipusatkan di Kantor Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Sleman.

Baca juga: Sleman tetapkan dua kelurahan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak

Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan bahwa kunjungan dan pertemuan tersebut dimaksudkan untuk memperkuat dukungan dari negara-negara ASEAN dalam kerja sama antarpilar komunitas ASEAN dalam mengimplementasikan pengarusutamaan gender, baik di tingkat nasional maupun regional.

"Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mempromosikan pengarusutamaan gender di semua aspek pembangunan, di semua tingkat masyarakat, dari tingkat nasional, regional, hingga akar rumput," katanya.

Menurut dia, komitmen tersebut telah diterapkan pemerintah melalui program Desa Ramah Perempuan dan Anak.

"Program tersebut berfungsi sebagai model untuk mengembangkan sistem komprehensif yang mengintegrasikan pemenuhan hak-hak perempuan dan anak," katanya.

Ia mengatakan sebanyak 138 desa telah dikembangkan sebagai model program Desa Ramah Perempuan dan Anak. Salah satunya, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman.

Kalurahan Wedomartani, Sleman ini dipilih menjadi lokasi kunjungan belajar dan pertemuan Delegasi ASEAN WPS, karena adanya dampak positif yang disampaikan masyarakat Kalurahan Wedomartani atas implementasi program Desa Ramah Perempuan dan Anak dalam menciptakan lingkungan dimana perempuan dan anak diberikan kesempatan dan berpartisipasi aktif dalam berbagai bidang.

"Kami sangat mengapresiasi Desa Wedomartani ini, di luar dugaan potensi yang luar biasa dari perempuan-perempuan, ibu-ibu yang ada di desa ini," katanya.

Baca juga: Sleman terima penghargaan KPAI atas komitmen dalam perlindungan anak

Baca juga: Korban kekerasan seksual oleh guru ngaji di Sleman dapat perlindungan


Ia melihat apa yang dikembangkan di Kalurahan Wedomartani selaras dengan konsep yang dikembangkan oleh pemerintah pusat serta sesuai dengan arahan Presiden, salah satunya meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang responsif gender.

"Perempuan berdaya secara ekonomi itu adalah hulu untuk menyelesaikan isu-isu lainnya, apakah itu isu pengasuhan anak, isu kekerasan, pekerja anak, dan perkawinan anak. Bahkan, di desa ini (Wedomartani), pekerja anak, perkawinan anak itu nol. Itu kan luar biasa," katanya.

Ia juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan di Kalurahan Wedomartani, sehingga dapat menjadi motivasi dan inspirasi untuk diimplementasikan di Kalurahan lainnya.

"Keberhasilan dalam implementasi desa ramah perempuan dan anak ini tidak hanya membawa nama baik Sleman di tingkat nasional, tapi juga nama baik bangsa di mata delegasi ASEAN," katanya.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman berkomitmen untuk mewujudkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).

"Selama ini pembangunan yang dilaksanakan Pemkab Sleman diupayakan berbasis pemberdayaan masyarakat," katanya.

Menurut dia, melalui pemberdayaan masyarakat diharapkan kemajuan pembangunan yang ditujukan untuk mewujudkan kesetaraan gender, meningkatkan kualitas hidup perempuan, serta menjamin perlindungan hak perempuan dan anak benar-benar dipakai, dilaksanakan dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat.

"Upaya lain Pemkab Sleman dalam mewujudkan DRPPA, yaitu dengan menyusun berbagai regulasi di tingkat kabupaten berupa peraturan daerah, peraturan bupati serta instruksi bupati," katanya.

Danang mengatakan Pemkab Sleman secara kelembagaan juga membentuk forum anak dari tingkat kabupaten sampai kalurahan. "Sehingga, secara prestasi Kabupaten Layak Anak masuk Predikat UTAMA," katanya.

Baca juga: Wabup Sleman kukuhkan Glagaharjo sebagai Rintisan Desa Budaya

Terlepas dari berbagai upaya dan prestasi yang diraih Kabupaten Sleman dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, Danang berharap adanya kolaborasi dan sinergi pentahelix antara pemerintah, lembaga, dunia usaha, media, akademisi, dan masyarakat dalam penyelesaian permasalahan perempuan dan anak.

Dalam kunjungan belajar tersebut, juga dilaksanakan pemaparan oleh Lurah Wedomartani terkait implementasi DRPPA sebagai salah satu implementasi PUG/AGSMF di tingkat desa.

Pada kesempatan tersebut, Menteri PPPA dan delegasi ASEAN meninjau secara langsung simulasi DRPPA terkait pelaksanaan PUG/AGSMF bidang ekonomi, sosial budaya, politik dan hukum.
 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023